Dedi Mulyadi Soroti Sepak Bola Jabar Tertinggal dari Jateng dan Jatim

- Ketua DPRD Jawa Barat Buky Wibawa mengumpulkan asosiasi PSSI dan klub sepak bola di 27 kabupaten/kota serta menyatakan bahwa sepak bola Jabar tertinggal dari Jateng dan Jatim.
- Buky menyoroti tiga komponen utama yang menjadi fondasi kemajuan sepak bola di Jawa Barat, yaitu dukungan komunal, suporter, tokoh penting, dukungan pemerintah, dan sponsor.
- Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menegaskan bahwa Jabar hanya tertinggal pada sisi dukungan sponsor bagi klub-klub dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dia juga mendukung program PSSI untuk memiliki satu lapangan sepak bola setiap kecamatan.
Bandung, IDN Times - Ketua DPRD Jawa Barat Buky Wibawa turut mengumpulkan asosiasi PSSI di 27 kabupaten/kota hingga 34 ketua klub sepak bola termasuk Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. Dalam forum ini turut disebutkan bahwa kondisi sepak bola di Jawa Barat tertinggal dibandingkan Jateng dan Jatim.
"Alasan kenapa kita mengundang, pertama saya mendapat informasi bahwa sepak bola Jabar tertinggal dari Jateng Jatim. Saya tidak tahu pastinya tapi," ujar Buky di Gedung DPRD Provinsi Jabar, Senin (24/11/2025).
1. Ada tiga aspek yang membuat sepak bola Jabar tertinggal

Buky menuturkan, ada tiga komponen utama yang menjadi fondasi kemajuan sepak bola di Jawa Barat. Menurutnya, hal ini menggambarkannya sebagai sebuah segitiga yang harus saling menguatkan.
"Di mata saya ada 3 komponen, saya hanya garis besarnya saja. Pertama adanya dukungan komunal bisa dalam bentuk organisasi di PSSI, kemudian dukungan suporter yang luar biasa dan kesetiaan tokoh yang menjadi modal penting. Kedua dukungan pemerintah," jelasnya.
Sedangkan komponen ketiga adalah keberadaan sponsor yang mampu mendukung pembiayaan pembinaan dan operasional klub.
"Ketiga dukungan sponsor. Ketiga unsur ini menjadi segitiga yang harus ada, ini menurut saya bisa dijadikan catatan bahwa pengembangan sepak bola tidak boleh lepas dari unsur ini," ujarnya.
2. Sponsor juga jauh berbeda

Sementara Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menegaskan, Jabar hanya tertinggal pada sisi dukungan sponsor bagi klub-klub dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kondisi ini dirasakannya sangat berbeda dibandingkan dia daerah tersebut.
"Tertinggal sponsorship-nya, lebih gede di sana, karena di sana kan industrinya rokok," terang Dedi.
Dengan begitu, Dedi turut mendukung adanya salah satu program dari PSSI nantinya yakni satu lapangan sepak bola setiap kecamatan. Menurutnya, hal ini bisa meningkatkan sepak bola Indonesia.
"Satu kecamatan harus ada satu lapangan yang representatif standar nasional. Lapangannya yang standar ya. Kalau tribun segala macemnya disesuaikan dengan tanah," jelasnya.
3. Dedi Mulyadi sarankan satu kecamatan satu lapangan sepak bola

Meski begitu, lapangan yang dibuat tidak perlu mewah karena ada biaya yang harus dialokasikan lebih setiap bulan dan tahunnya untuk biaya pemeliharaan. Menurutnya, yang terpenting ada satu lapangan setiap kecamatan.
"Tetapi jangan terlalu mewah. Karena mewah itu pemeliharaannya mahal dan barangnya nanti banyak hilang. Yang penting lapangannya bisa digunakan" kata dia.


















