Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pegiat Pewayangan Bandung Minta Seni Budaya Wayang Tidak Diharamkan

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Para pegiat pewayangan di Bandung berkumpul membahas video dari seorang ustadz Khalid Basalamah mengenai kebudayaan ini yang disebut haram. Mereka tidak terima apalagi wayang menjadi kebudayaan Indonesia yang sudah mendarah daging.

Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kota Bandung, Wawan Dede Amung Sutarya mengatakan, para dalang di Kota Bandung sangat terganggu dengan adanya pernyataan bahwa wayang harus dihilangkan dari Indonesia karena dianggap tidak sesaui syariat agama. Menurutnya, seni pewayangan sebenarnya sudah dari dulu, termasuk ketika ikut membantu dalam penyebaran agama Islam.

"Apa yang jadi kesalahan kami? Wayang itu budaya adiluhung yang sudah ada sejak dulu. Jadi kalau harus dimusnahkan, wayang ini salahnya dari mana?," kata Wawan, Jumat (18/2/2022).

Dengan sejarah panjang wayang dipakai untuk siar agama Islam, sudah selayaknya budaya ini tetap ada. Apalagi tidak ada penyimpangan dari cerita pewayangan yang selama ini dipentaskan.

1. Jangan usik kebudayaan Indonesia

IDN Times/Debbie Sutrisno

Juru bicara Pepadi Bandung Adi Taruna menyesalkan pemahaman seorang ahli agama yang menyebut bahwa wayang ini haram dan baiknya dihilangkan. Pemahaman seperti ini sangat berbahaya karena jika dibiarkan maka kebudayaan wayang bisa saja benar-benar hilang di Indonesia.

Dia pun meminta kepada siapa saja yang tidak berkecimpung dalam pewayangan tidak mengganggu kebudayaan Tanah Air tersebut. Karena bisa saja ada orang yang pikirannya dangkal kemudian menyebarkan isu tersebut membuat banyak pengikutnya jadi mengharamkan wayang.

"Maka semua itu perlu pemahaman. Kami meminta jangan lagi diusik kebudayaan kami," kata dia.

Adi sangat berharap kebudayaan wayang terus ada di Indonesia dan banyak yang berkecimpung. Sehingga ke depan anak cucu masih bisa merasakan dan menonton pagelaran wayang yang syarat akan makna.

2. Seniman siap eksis dalam pewayangan

IDN Times/Debbie Sutrisno

Seniman wayang Banyumasan, Sutarno menuturkan, siar Islam dalam seni pewayangan sudah ada sejak dulu ketika Wali Songo ikut penyebarkan ajaran ke berbagai daerah. Maka, ketika ada orang atau kelompok tertentu yang menyebut ini haram harus bisa mempertanggungjawabkan pernyataannya tersebut.

Dia dan para seniman lain merasa terusik dengan sebutan haram untuk wayang. Meski demikian, Sutarno memastikan para dalang tidak akan tinggal diam dan siap melakukan kegiatannya kembali meski polemik ini masih berkembang.

"Harapannya jangan sampai seni budaya ini diadu domba. Kami akan tetap eksis dan konsiten dengan seni budaya. Jangan diadu domba dengan urusan agama," kata dia.

3. Wayang adalah media dakwah yang efektif

Siswa jurusan seni pedalangan SMK Negeri 8 Solo mementaskan wayang secara estafet untuk memperingati Hari Wayang Dunia di sekolah setempat, di Solo, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Maulana Surya

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Muti menyatakan dalam sejarah Islam di Indonesia, wayang digunakan sebagai media dakwah yang efektif dan membumi, sehingga dapat diterima oleh semua kalangan.

"Dalam sejarah Islam, wayang merupakan media dakwah yang efektif dan membumi serta diterima semua kalangan," ujar Abdul Muti dikutip dari ANTARA.

Pernyataan Muti itu menanggapi video ceramah Khalid Basalamah yang menyinggung soal wayang. Tak lama berselang, Khalid, melalui akun Instagram pribadinya, mengklarifikasi pernyataannya tersebut dan meminta maaf kepada pihak-pihak yang merasa tersinggung atas isi ceramahnya.

Bagi Muti, wayang di Indonesia merupakan kreativitas seni dan inkulturasi nilai-nilai Islam yang turut membentuk budaya luhur bangsa.

Bahkan, ia mendorong agar kesenian-kesenian yang berkembang dan telah mengakar di masyarakat, utamanya yang baik, mesti dipopulerkan sebagai bagian dari kehidupan bangsa.

"Sekarang ini, kesenian yang berbasis dan mengakar di masyarakat justru perlu dipopulerkan sebagai bagian dari pelestarian budaya luhur bangsa," kata dia.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
Debbie sutrisno
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us