Lomba Kereta Peti Sabun akan Digelar Lagi di Kota Bandung

Bandung, IDN Times - Kemeriahan lomba kereta peti sabun (LKPS) menjadi daya tarik tersendiri karena mampu mengenalakn potensi budaya dan wisata di Kota Bandung dan sekitarnya. Karena semakin banyak peserta yang ikut, kegiatan ini diharapkan bisa menggaet peserta dari banyak daerah di Indonesia.
Hal itu disamapaikan penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, pada acara Milangkala Ke-68 Daya Mahasiswa Sunda (Damas) di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (16/11/2024).
Di hadapan anggota Damas, Bey mengungkapkan ajang LKPS 2024, yang akan digelar pada 14-15 Desember 2024 di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Kota Bandung, membuktikan bahwa tanah Pasundan selalu menghadirkan program-program yang kreatif dan melegenda.
"Kami menyambut baik Lomba Kereta Peti Sabun ini yang sangat melegenda di Jawa Barat dan saya juga pernah ikut tahun 1982. Kami akan mendukung karena kami ingin (LKPS 2024) kalau bisa sampai nasional, nanti pesertanya dari luar Jawa Barat," ungkap Bey melalui siaran pers dikutip IDN Times, Minggu (17/11/2024).
1. Bey rencana ikut dalam lomba kali ini

Bey pun mengatakan pernah mengikuti Lomba Kereta Peti Sabun pada 1982. Ia bercerita pada waktu itu bergaya layaknya pembalap F1 dengan menggunakan helm dan wearpack lengkap.
"Kalau saya (pribadi) ingin ikut, mudah-mudahan ada waktu ya, karena saya peserta," kata dia.
Apabila kegiatan LKPS mendapat respons positif dari masyarakat, Bey berencana akan menyediakan suatu tempat khusus agar menjadi destinasi wisata khusus jika datang ke kota Bandung.
"Sekarang (acaranya) di Sabuga, mudah-mudahan penonton juga bisa banyak di situ dan bagi warga Bandung jangan lupa tanggal 14 dan 15 Desember 2024 ada lomba kereta peti sabun," imbuhnya.
2. Puluhan peserta ikut pada kegiatan tahun lalu

Pada pelaksanaan lomba serupa beberapa waktu lalu, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), saat itu, Dito, meninjau persiapan Lomba Kereta Peti Sabun (LKPS) ke-10 tahun 2023 di kawasan Museum Geologi Bandung, Jumat (25/8).
Dalam tinjauan tersebut, Menpora memuji kreativitas para peserta yang membuat aneka kereta peti sabun dari beragam bahan. Desain-desainnya juga dianggap unik serta kekinian.
"Keren. Bisa dilihat tadi hasil-hasil peti sabunnya ya sangat unik-unik dan lucu-lucu," ujar Menpora Dito saat melihat deretan kereta peti sabun yang terparkir di area Museum Geologi.
Menpora Dito menyatakan, LKPS ini bisa dikategorikan sebagai pembudayaan olahraga. Karena itu Kemenpora hadir mendukung event ini yang telah vakum selama 35 tahun.
"Karena ini sangat banyak nilai-nilai yang dilestarikan. Kalau di Amerika ini namanya box car racer, ada band-nya juga," terang Menpora Dito.
Lebih lanjut disampaikan, lomba ini juga memiliki sisi olahraga mengingat yang dilombakan adalah kendaraan empat roda tanpa mesin. Hal-hal seperti inilah yang menurut Menpora bisa digaungkan kembali.
"Karena buktinya setelah 35 tahun tidak ada, vakum, saat kembali digelar, pendaftarnya sampai 109," sebut Menpora Dito.
Apalagi dilaporkan sebanyak 80 kereta peti sabun yang mengikuti lomba ini merupakan buatan peserta itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa kereta peti sabun memunculkan kreativitas di kalangan anak muda.
3. Lomba ini harus terus ada

Karena itu Menpora Dito berterima kasih pada para panitia yang sudah menginisiasi kegiatan ini kembali digelar setelah 35 tahun vakum. Termasuk kepada para sponsor yang telah berani dalam mendukung lomba kereta peti sabun ini.
"Semoga ini menjadi awal yang baik dan bisa lebih masif lagi. Karena yang penting ini ada kegiatan yang mendorong kreativitas anak muda," tutur Menpora.
"Yang pasti apapun kegiatannya, di mana di situ ada mengasah kreativitas, kegiatan positif, dan juga bisa memberikan kanalisasi energi buat anak muda, pasti Kemenpora akan hadir di situ untuk mendukung," tegas Menpora.
Menurutnya lomba ini bukan mencari menang atau kalah, tetapi mencari persaudaraan dan kreativitas anak muda. "Sekali lagi saya ucapkan selamat dan semoga acara berjalan lancar," tutup Menpora Dito.