Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Libur Lebaran 2025, Disparbud Jabar Klaim Jumlah Wisatawan Meningkat

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Sejumlah tempat wisata di Jawa Barat masih menjadi tujuan favorit masyarakat di mometum libur Lebaran 2025. Jumlah wisatawan yang berlibur ke Jawa Barat mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan. Menurutnya kondisi demikian disebabkan beberapa faktor seperti durasi libur lebaran yang panjang, pemberantasan pungli dan premanisme, serta kesiapan stakeholder terkait dalam menyambut datangnya wisatawan.

"Ini menjadi agenda tahunan yang memang selalu dipersiapkan. Kami dari provinsi tentunya berkoordinasi dengan pemilik tempat-tempat wisata, baik yang dikelola kabupaten/kota ataupun swasta,"

"Selain itu sisi kemacetannya tidak separah tahun lalu. Jadi karena liburnya panjang, masyarakat bisa mengatur waktu lebih leluasa," ujar Iendra melalui keterangan resmi, Sabtu (12/42025).

1. Kerja sama dengan kabupaten dan kota ditingkatkan

Jalan Braga Bandung/Pixabay.com(bin_suryadi)

Menurut data, wisata alam masih menjadi primadona di Jawa Barat. Selain itu, wisata religi dan budaya seperti Masjid Al Jabbar (Kota Bandung) serta Keraton Kasepuhan (Kota Cirebon) juga mengalami lonjakan wisawatan di momentum liburan ini. 

"Kami akan kerja sama dengan kabupaten/kota untuk meratakan kunjungan wisatawan agar tidak menumpuk di salah satu destinasi saja. Bersama-sama kita perlu memikirkan inovasinya sehingga muncul daya tarik atau atraksi baru yang lebih menarik lagi," ucap Iendra.

2. Akses ke objek wisata harus ditingkatkan

Bandung

Iendra berharap tren positif tersebut dapat dipertahankan. Ke depannya kunjungan wisatawan diinginkan merata di seluruh kabupaten/kota Jawa Barat agar memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat.

"Akses juga harus ditingkatkan lagi kondisinya agar memberikan kenyamanan. Keamanan di lokasi wisata juga perlu ditingkatkan lagi. Pak Gubernur sudah me-launching MoU dengan polisi dan TNI untuk berantas premanisme," ujarnya. 

3. Objek wisata punya efek domino yang besar

Braga Bandung (istockphoto.com/id)

Ke depannya, Iendra mengatakan, koordinasi perlu dilakukan bersama dengan pemerintah kabupaten dan kota agar bisa semakin meminimalisir terjadinya aksi premanisme atau lainnya yang dapat menganggu wisatawan dan tidak membuat nyaman. 

"Prinsipnya kita perlu berkolaborasi, baik dari sisi pemerintah, pengelola swasta, dan juga masyarakat. Sebab pariwisata ini efek dominonya sangat besar sehingga harus dipastikan berjalan dengan baik," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us