Kapolda Jabar Pastikan Polisi Siapkan Anggota Hadapi Kebencanaan

- Persiapan serius untuk menghadapi bencanaMenyikapi lebih dari 1.500 bencana di Jawa Barat, aparat perlu persiapan serius untuk meminimalisir korban dan pemulihan trauma.
- Empat orang meninggal akibat bencana alamSebanyak 95 kejadian bencana terjadi di Jawa Barat pada Oktober 2025, menyebabkan empat orang meninggal dan ribuan jiwa terdampak.
- Jabar sudah masuk musim penghujanPemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan status siaga darurat bencana alam hingga April 2026, dengan imbauan waspada dari BMKG terhadap potensi hujan lebat.
Bandung, IDN Times - Seluruh perangkat daerah di Jawa Barat termasuk aparat kepolisian telah siap siaga mengantisipasi bencana di tengah musim hujan yang mulai melanda. Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan mengatakan, aparatur pemerintahan di Jawa Barat (Jabar) telah melakukan apel siaga tanggap darurat untuk menghadapi bencana.
"Kita tahu dengan prediksi BMKG bahwa kemungkinan terjadi beberapa potensi bencana d wilayah Jawa Barat. Kita ingin melindungi masyarakat dengan banyaknya beberapa peralatan darurat yang bagus," kata Rudi usai iktu apel siaga darurat bencana di Pemprov Jabar, Rabu (5/10/2025).
1. Harus ada persiapan serius

Menurutnya, dari Januari hingga November sudah ada lebih dari 1.500 bencana di Jawa Barat. Dengan banyaknya kasus tersebut maka harus ada persiapan yang serius dari aparat agar bisa meminimalisir korban akibat bencana.
"Kita harus siap untuk menyelematkan, menolong warga apa bila terjadi bencana terkena dampaknya," papar Rudi.
Selain antisipasi ketika kebencanaan terjadi, aparat kepolisiain pun disiapkan pascabencana seperti untuk pemulihan trauma sehingga korban bencana bisa kembali beraktivitas seperti biasa.
2. Empat orang meninggal karena bencana

Peristiwa bencana alam terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat sejak beberapa hari kemarin. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat sepanjang Oktober 2025 ada sebanyak 95 kejadian hingga membuat belasan ribu jiwa terdampak.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Jawa Barat, Teten Ali Mulku Engkun mengatakan, selain belasan ribu masyarakat yang terdampak, ada sebanyak empat orang meninggal dunia dari peristiwa bencana alam ini.
"Kami ngomong dari 1 Oktober 2025, sudah ada 95 kejadian bencana. Masyarakat terdampak sekitar 19.962 jiwa. Kemudian ada yang meninggal empat orang," ujar Teten, Rabu (29/10/2025).
3. Jabar sudah masuk musim penghujan

Peristiwa bencana alam berpotensi akan terjadi selama beberapa bulan ke depan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun kini sudah menetapkan status kedaruratan bencana alam yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, melalui Kepgub nomor 360/Kep.626-BPBD/2025.
Surat ini sudah diedarkan kepada seluruh kabupaten dan kota di Jabar, dan mulai berlaku dari 15 September 2025-30 April 2026.
"Menetapkan, status siaga darurat bencana banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, serta tanah longsor di daerah provinsi jawa barat tahun 2025/2026 yang selanjutnya disebut status siaga darurat," kata Dedi dalam Kepgub tersebut, dikutip Senin (27/10/2025).
Dedi juga meminta agar kepala daerah segera mempersiapkan semuanya termasuk anggaran untuk kebencanaan, jika nantinya terdapat masyarakat yang terdampak bencana dalam beberapa bulan mendatang.
"Pembiayaan yang diperlukan untuk penanganan status siaga darurat bencana bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat; dan/atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," katanya.
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang dalam waktu satu pekan ke depan.
"Saat ini sebagian besar Jawa Barat sudah memasuki musim hujan, kecuali sebagian kecil bagian utara masih dalam masa peralihan," kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu, dalam keterangan resminya, Senin (27/10/2025).
BMKG Stasiun Geofisika Bandung mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan yang dapat berdampak terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
"Tetap waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat dalam durasi singkat dan skala lokal yang dapat disertai petir dan angin kencang antara siang, sore atau malam hari yang dapat berdampak genangan, banjir dan tanah longsor," kata Teguh.














