Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hari Ketiga Pencarian Korban Tambang Gunung Kuda, 2 Ditemukan

Proses pencarian korban di Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (IDN Times/Hakim Baihaqi)

Cirebon, IDN Times - Tim gabungan terus melanjutkan upaya pencarian korban longsor di tambang batu Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Pada hari ketiga pencarian, dua korban tambahan berhasil ditemukan, yakni Nalo Sanjaya (53) pada pukul 10.41 WIB dan Wahyu Galih (26) pada pukul 13.00 WIB. Dengan penemuan ini, total korban yang telah berhasil dievakuasi menjadi 19 orang.

Namun, proses pencarian sempat terhenti pada Minggu (1/6/2025) siang akibat terjadinya longsor susulan di area tambang.

Komandan Korem 063 Sunan Gunung Jati, Kolonel Inf Hista Soleh Harahap mengatakan,
keputusan penghentian sementara dilakukan demi keselamatan tim penyelamat yang berada di lapangan.

“Kami harus menghentikan sementara proses pencarian karena terjadi longsor susulan. Prioritas kami saat ini adalah menjaga keselamatan seluruh personel yang terlibat dalam evakuasi,” ujar Hista di Mapolresta Cirebon, Minggu (1/6/2025).

Dari total 19 korban yang ditemukan, 17 telah berhasil diidentifikasi. Mereka adalah Sukandra bin Hadi, Andri bin Surasa, Sukadi bin Sana, Sanuri bin Basar, Dendi Irawan, Sarwa bin Sukira, Rusjaya bin Rusdi, Suparta bin Supa, Rio Ahmadi bin Wahyudin, Ikad Budiargo bin Arsia, Jamaludin, Wastoni, Toni, Rion Firmansyah, Sanadi, Sunadi, dan Sakira.

Identitas dua korban terbaru, Nalo Sanjaya dan Wahyu Galih, juga telah dikonfirmasi dan dalam proses pemberitahuan kepada pihak keluarga.

Sementara itu, pihak berwenang masih menduga adanya enam korban lain yang belum ditemukan dan kemungkinan masih tertimbun material longsoran.

Proses pencarian akan dilanjutkan setelah kondisi dinyatakan aman dan stabil. Upaya evakuasi masih terus melibatkan berbagai unsur, mulai dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, hingga relawan, dengan bantuan alat berat dan anjing pelacak.

“Harapan kami seluruh korban dapat ditemukan dalam waktu maksimal tujuh hari sejak kejadian. Kami tidak akan menghentikan upaya sebelum seluruh korban berhasil ditemukan,” tegas Kolonel Hista.

Bencana longsor ini terjadi pada Jumat (30/5/2025) lalu dan diduga dipicu oleh curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Struktur tanah yang tidak stabil serta aktivitas penambangan di kawasan tersebut turut memperparah risiko dan dampak dari bencana ini.

Pemerintah Kabupaten Cirebon telah menetapkan status tanggap darurat dan mendirikan posko evakuasi, pos kesehatan, serta posko informasi bagi keluarga korban.

Bantuan logistik, makanan, dan perlengkapan medis telah disalurkan untuk mendukung keberlangsungan operasi dan kebutuhan para korban serta keluarganya.

Hista mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati lokasi tambang demi menghindari risiko longsor susulan. Ia menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh tim di lapangan serta doa dan dukungan dari masyarakat.

“Kami mohon doa dari seluruh masyarakat agar pencarian berjalan lancar dan semua korban bisa segera ditemukan dalam kondisi apa pun,” tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hakim Baihaqi
Paulus Risang
Hakim Baihaqi
EditorHakim Baihaqi
Follow Us