Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dishub Bandung Minta Warga Tak Melintasi Perlintasan Rel di Ciroyom

IDN Times/Istinewa

Bandung, IDN Times - Masyarakat dan pedagang di sekitar Pasar Ciroyom meminta agar pembatas di area perlintasan kereta bisa dibongkar. Mereka memaksa agar bisa berjalan melintasi jalur rel karena kesulitan akses.

Namun, keinginan tersebut dilarang oleh berbagai pihak termasuk Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dishub Bandung Asep Kuswara mengatakan, permintaan tersebut jelas tidak bisa diberikan karena masyarakat memang secara aturan dilarang untuk melintasi jalur rel kereta api.

"Ya tidak bisa karena memang berbahaya," kata Asep saat dihubungi, Senin (25/11/2024).

1. Silakan memutar mencari jalan

IDN Times/Debbie Sutrisno

Untuk sementara masyarakat diharap bisa mencari jalan agak memutar agar tidak melintasi jalur rel kereta api. Pun dengan jembatan layang yang dibuat dilarang untuk orang berjalan atau pedagang menggunakan gerobak melintas ke area tersebut.

"Ya memang harus mencari jalan agak memutar. Tapi kan ini sementara saja sebelum nanti ada JPO (jembatan penyebrangan orang)," ujar Asep.

Menurutnya, JPO sendiri akan dibangun di perlintasan ini sehingga nantinya masyarakat yang ingin berjalan kaki melintasi perlintasan kereta api tidak harus jauh memutar. Namun, pembangunan tidak dilakukan oleh Dishub Bandung melainkan Direktorat Jenderal Perkerataapian (DJKA).

"JPO di Ciroyom ini akan dibangun DJKA tahun depan katanya," papar Asep.

2. Warga tetap ingin melintas sebelum adanya JPO

IDN Times/Istimewa

Sebelumnya, puluhan warga dan pedagang di Pasar Ciroyom melakukan demonstrasi di perlintasan sebidang Ciroyom. Mereka menuntut pintu perlintasan dibuka kembali sebelum adanya pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).

Dari video yang tersebar di media sosial, mereka melakukan aksi di perlintasan Ciroyom. Mereka juga membakar ban bekas dan membongkar paksa beton penutup perlintasan yang terpasang. Sejumlah petugas keamanan terlihat berada di lokasi untuk mengamankan aksi tersebut

Toni salah seorang pedagang mengatakan, sejak perlintasan ditutup para pedagang harus memutar jalan dengan menaiki flyover sembari mendorong gerobak dagangannya. Dia pun menuntut perlintasan dibuka kembali sebelum JPO dibangun.

"Kami merasa rugi dengan dibangunnya flyover tapi tidak disertai JPO, apalagi rel ditutup. Mau lewat kemana yang belanja, kami sangat rugi dengan dibangun flyover. Kami bukan menolak flyover, tapi tolong sesuai janji akan dibangun JPO sebelum jalan ditutup," kata Toni, Senin (25/1/2024).

3. PT KAI prihatin atas aksi ini

IDN Times/Istimewa

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung menyampaikan keprihatinan atas tindakan pembongkaran pintu perlintasan di kawasan Ciroyom, yang sebelumnya telah resmi ditutup oleh Dirjenka Kemenhub dalam hal ini BTP Kelas 1 Wilayah Jawa Bagian Barat pada 23 Oktober 2024 lalu. Penutupan perlintasan sebidang tersebut dilakukan untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api dan masyarakat di sekitar perlintasan, sesuai dengan peraturan keselamatan transportasi yang berlaku seiring dengan pengoperasian Fly Over Ciroyom yang diresmikan oleh Pj. Walikota Bandung pada saat bersamaan.

Manager Humasda KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi mengatakan, penutupan perlintasan sebidang di kawasan Ciroyom telah melalui prosedur yang sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 94 Tahun 2018 tentang Peningkatan Keselamatan pada Perlintasan Sebidang.

"Dalam prosesnya, PT KAI juga telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Dinas Perhubungan, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk memastikan keputusan ini berjalan sesuai aturan," jelas Ayep.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
Debbie sutrisno
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us