Dalam 10 Hari, 504 Preman di Jabar Diamankan Polisi

- Kasus premanisme di Jawa Barat meresahkan masyarakat dan pelaku usaha
- Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) II oleh Polda Jabar berhasil diamankan 504 orang yang diduga preman
- Operasi Pekat II Lodaya 2025 berhasil mengungkap 177 kasus kejahatan, termasuk 111 kasus premanisme
Bandung, IDN Times - Kasus premanisme di Jawa Barat meresahkan bukan hanya pelaku usaha tapi masyarakat umum. Kondisi ini membuat aparat kepolisian dari Polda Jabar menggelar Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) II. Hasilnya, 504 orang yang diduga preman diamankan pihak kepolisian.
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, penanganan kasus premanisme dalam Operasi Pekat II Lodaya 2025 yang digelar dari tanggal 1-10 Mei, mencatat hasil yang signifikan. Selama 10 hari tersebut Polda Jabar berhasil mengungkap 177 kasus kejahatan, di antaranya 111 kasus premanisme.
"Dari 177 kasus, 504 orang berhasil kita amankan," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan, Senin (12/5/2025).
1. Amankan sajam hingga pistol

Hendra mengungkapkan, dari 177 kaus hasil yang dicapai selama Ops Pekat Lodaya 2025 terdiri dari 44 ungkap Target Operasi (TO) dan 133 ungkap Non Target Operasi (Non TO).
"Dengan barang bukti sajam sebanyak 45 buah, airsoftgun sebanyak 1 buah, kendaraan Roda 2 (R2) sebanyak 98 kendaraan, kendaraan Roda 4 (R4) sebanyak 5 kendaraan, Handphone (HP) 8 buah, Dokumen sebanyak 49 buah, pakaian 31 dan ID 2," ungkapnya.
Hendra menerangkan, Operasi Pekat II Lodaya 2025 ini merupakan bentuk komitmen dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat di wilayah Jawa Barat.
2. Jangan biarkan keamanan masyarakat terganggu

Dalam operasi yang berlangsung hingga hari terakhir tanggal 10 Mei 2025, Polda Jabar bersama seluruh Polres jajaran berhasil mengungkap kasus menonjol selama giat Ops Premanisme. Di antaranya 1 kasus penganiayaan oleh Ormas Gibas yang ditangani Polres Tasikmalaya, 1 Kasus penganiayaan oleh Ormas Gibas ditangani Polres Cimahi, serta perampasan mobil oleh Debt Collector Indomobil.
"Hasil ini mencerminkan kerja keras seluruh personel yang turun langsung ke masyarakat untuk memberantas penyakit masyarakat, terutama premanisme yang kerap meresahkan warga. Kami akan terus konsisten melakukan penegakan hukum secara tegas, terukur, dan humanis untuk memastikan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif." jelasnya.
3. Operasi ini akan diteruskan

Meski Operasi Pekat II Lodaya 2025 berakhir pada 10 Mei lalu, penegakan terhadap kasus kejahatan dan premanisme terus dilakukan
"Polda Jabar akan terus mengintensifkan kegiatan penindakan dan pencegahan penyakit masyarakat secara berkelanjutan demi terciptanya suasana yang aman dan kondusif di seluruh wilayah Jawa Barat," tuturnya.
Menurut Hendra, Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan telah memerintahkan jajarannya untuk terus menerus melakukan penindakan dan penertiban terhadap Premanisme.
"Pembinaan dan solusi lahan pekerjaan dan masalah sosial budaya preman terus dibicarakan dengan Gubernur Jabar dan Kepala Daerah baik Kota maupun Kabupaten se-Jawa Barat." pungkasnya.