Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ada yang Tak Wajar, Polisi Bongkar Makam Korban Dugaan Penganiayaan Perempuan

IMG-20250812-WA0040.jpg
Proses pembongkaran Makam (inin nastain/IDN Times)
Intinya sih...
  • Keluarga curiga pada bagian leher almarhumah
  • Sejumlah warga sudah dimintai keterangan oleh polisi
  • Almarhumah baru tinggal di Heleut sekitar empat bulan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Majalengka, IDN Times - Dugaan kematian tidak wajar seorang istri terjadi di Desa Heleut, Kecamatan Leuwimunding. Akibat dugaan itu, makam warga dengan inisial NN terpaksa dibongkar polisi agar dapat melakukan otopsi terhadap jenazah.

Pembongkaran makam dilakukan setelah jenazah dimakamkan pada Jumat (8/8/2025). Polisi memutuskan untuk membongkar makam NN setelah menerima laporan keluarga terkait adanya kecurigaan bekas penganiayaan pada tubuh almarhumah.

"Pihak keluarga melaporkan ada dugaan tidak wajar pada tubuh korban. Akhirnya kecurigaan itu dilaporkan ke polisi, dan hari ini makamnya dibongkar lagi," kata kuwu (Kades) Heleut Andri, kepada IDN Times, Selasa (12/8/2025).

1. Keluarga curiga pada bagian leher almarhumah

IMG_20250812_103225.jpg
TPU Laka 1 Desa Heleut (inin nastain/IDN Times)

Andri menjelaskan, dugaan penganiayaan muncul setelah jenazah almarhumah dimakamkan. Seusai jenazah dimakamkan, beredar kabar bahwa ada yang tidak wajar pada bagian leher NN.

"Awalnya dari obrolan ibu-ibu, katanya bagian leher tidak wajar. Kaya lemas gitu, miring. Itu ketahuan pas dimandikan," kata Andri.

Dari obrolan itu, akhirnya dugaan menyebar luas, dan sampai ke kantor desa. Setelah itu, dengan diantar aparat desa, pihak keluarga memutuskan untuk melaporkan dugaan tersebut ke polsek setempat.

"Akhirnya ditangani polres, dan hari ini diputuskan untuk membongkar makamnya," katanya.

2. Sejumlah warga sudah dimintai keterangan oleh polisi

IMG_20250812_104236.jpg
Kantor desa Heleut (inin nastain/IDN Times)

Laporan kepada Polsek dilakukan sehari setelah pemakaman NN yakni Sabtu (9/8/2025). Sejak dugaan tersebut dilaporkan, kata Andri, beberapa warga sudah dimintai keterangan oleh polisi.

"Ada beberapa yang sudah dipanggil. (Di antaranya) Pihak tetangga, yang memandikan, sudah dimintai keterangan," ujarnya.

Dalam hal pemeriksaan warganya, Andri memastikan pemerintah desa (pemdes) setempat memberikan fasilitas. "Kami hanya antar jemput. Kalau apa-apa aja yang ditanyakan mah, kami gak tau," tuturnya.

"Insya Allah, kami dari Pemdes akan memberi fasilitas kepada warga, kalau memang nantinya masih ada lagi yang akan dimintai keterangan oleh polisi," kata Andri.

3. Almarhumah baru tinggal di Heleut sekitar empat bulan

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi jenazah (IDN Times/Sukma Shakti)

Almarhumah sendiri diketahui berasal dari Desa Heleut, meski bersama suaminya ia sempat tinggal desa lain. 

Almarhumah sendiri baru kembali ke Heleut sekitar empat bulan. "Orang sini, tapi sudah lama tinggal di luar (desa), mengontrak gitu. Pas Pemilu juga gak masuk DPT Heleut," katanya. 

"Nah saat mengontrak, dia bikin rumah di sini. Dan setelah jadi, dia tinggal lagi di Heleut. Baru sekitar empat bulan tinggal di sini. Kalau suaminya mah katanya orang Bandung," ujar Andri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us