Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

ABK Hilang di Laut Patimban, Gelombang Tinggi Ganggu Tim SAR

dok Kantor SAR Bandung

Subang, IDN Times - Seorang anak buah kapal motor Samudera Jaya 01 hilang di Perairan Patimban, Kabupaten Subang sejak tiga hari lalu. Tim Pencari dan Penyelamatan (Search And Rescue/SAR) masih melakukan pencarian hingga saat ini.

Korban diketahui bernama Casnamin (41 tahun), warga Dusun Sukarasa. Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Pusaka Jaya, Kabupaten Subang. Menurut laporan yang diterima Kantor SAR Bandung, ABK tersebut hilang setelah terjatuh pada Kamis (2/3/2023) lalu.

Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril mengakui tim SAR gabungan hingga saat ini belum bisa menemukan korban. “Hasil pencarian masih nihil,” katanya dalam keterangan pers yang diterima pada Sabtu (4/3/2023) sore.

1. Pencarian dilakukan dengan membagi dua tim SAR

dok Kantor SAR Bandung

Pada hari ketiga pencarian, Jumaril menjelaskan tim SAR gabungan membagi personel menjadi dua Search and Rescue Unit (SRU). SRU 1 menggunakan LCR Basarnas dan Kapal KPL POL VIII 1004 untuk melakukan penyisiran di area pencarian.

Sesuai dengan SAR Map Prediction terkait perkiraan sebaran korban, area pencarian SRU 1 mencakup 108 Nautical mile. “Sedangkan, SRU 2 menggunakan LCR ERT dan LCR BPBD Subang melakukan penyisiran di area perkiraan sebaran korban dengan luas area pencarian 76 Nautical mile,” kata Jumaril.

2. Cuaca buruk dan gelombang tinggi ganggu pencarian

Ilustrasi gelombang tinggi (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Komandan Tim Rescue Pos SAR Cirebon Edy Pamungkas menyebutkan kendala yang dihadapi tim SAR gabungan pada saat pencarian.

“Yaitu, cuaca di lokasi pencarian menjelang sore seringkali hujan dan tinggi gelombang yang mencapai 1-2 meter,” katanya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tim Siaga Operator Komunikasi Kantor SAR Bandung, KM Samudra Jaya 01 sempat melakukan lego jangkar di sekitaran perairan Patimban sejak Jumat (24/2/2023).

Kapal tersebut tidak bisa melaut karena mengalami kendala cuaca.

3. Kru kapal terakhir kali melihat korban pada dini hari

Ilustrasi Kapal Feri (Kapal Penyeberangan) (IDN Times/Sukma Shakti)

Para ABK lain sebenarnya menyadari korban tak berada di kapal itu sejak Selasa (28/2/2023) sekitar pukul 8.00 WIB. Salah seorang saksi mengatakan korban terakhir kali terlihat di kapal pada pukul 01.00 dini hari.

Setelah itu, para kru kapal berusaha mencari korban ke berbagai tempat tapi tak kunjung ditemukan.

“Diduga korban terjatuh dari kapal, kru kapal kemudian menghubungi Ditpolairud Polda Jabar dan Kantor SAR Bandung untuk membantu pencarian,” ujarnya

4. Unsur SAR dan alat yang digunakan dalam pencarian

Ilustrasi petugas SAR. IDN Times/ SAR Bantaeng

Operasi pencarian kali ini melibatkan berbagai unsur SAR antara lain Basarnas (Pos SAR Cirebon), Ditpolairud Polda Jabar, Satpolairud Subang, Pos TNI AL Blanakan, BPBD Subang dan ERT.

Tak hanya itu, ada pula sejumlah relawan dari Indramayu, Mapala Subang dan Warga Desa Karanganyar.

Mereka menggunakan alut berupa 1 Unit LCR Basarnas, 1 Unit LCR BPBD Subang, 1 Unit LCR ERT, 1 Unit Aquaeye, 1 Unit Under Water Search Device (UWSD), 1 Set Peralatan Alkom, 1 Set Peralatan Medis dan APD Personal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us