Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-06-23 at 16.12.33.jpeg
Ilustrasi perang Iran Israel (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • 24 WNI asal Jawa Barat dievakuasi dari Iran karena dampak perang Amerika, Iran, Israel.

  • Kepulangan dilakukan dengan kolaborasi Kementerian Luar Negeri, Badan Penghubung Jawa Barat serta BP3MI.

  • 24 WNI tersebut berasal dari berbagai daerah di Jabar dan kondisi fisik mereka dalam keadaan baik.

Bandung, IDN Times - Sebanyak 24 orang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Jawa Barat baru saja dievakuasi dari Iran sejak 24 Juni 2025. Mereka dipulangkan ke tanah air akibat dampak perang Amerika, Iran, Israel yang terjadi sejak beberapa waktu kemarin.

Data ini diketahui berdasarkan laporan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat. Kepulangan para WNI asal Jabar dari Iran ini dilakukan dengan kolaborasi Kementerian Luar Negeri, Badan Penghubung Jawa Barat serta BP3MI.

"Totalnya ada 24 orang WNI asal Jawa Barat, dengan proses ketibaan ada tiga kali flight. Yang pertama di tanggal 24 Juni 2025, ketibaan tadi subuh, kemudian tanggal 25 Juni 2025, dan tanggal 26 Juni 2025," ujar Kepala Bidang Penempatan Perluasan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Disnakertrans Jabar, Hendra Kusuma Sumantri, Rabu (25/6/2025).

1. Pulang melalui Bandara Sorkarno-Hatta

Kota Gaza Luluh Lantak Akibat Agresi Israel (Sumber: Diakonia)

Kepulangan tahap pertama diberikan untuk sepuluh orang WNI asal Jabar, di mana tiga orang di antaranya merupakan warga Kabupaten Purwakarta. Sisanya merupakan warga Kabupaten Bandung (tiga orang); Kabupaten Bogor (dua orang); dan Kota Bandung (dua orang).

Kemudian pada hari ini juga ada keberangkatan sepuluh WNI asal Jabar dan diperkirakan tiba Kamis 26 Juni 2025. Serta terakhir, empat WNI yang diagendakan berangkat besok dan diperkirakan tiba Jumat 27 Juni 2025.

"Alhamdulillah dua orang sudah hadir tadi subuh melalui (Bandara) Soekarno-Hatta dan pulang secara mandiri," ucapnya.

2. Ada dari beberapa kabupaten dan kota

Ilustrasi perang Iran Israel (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebanyak 24 WNI asal Jabar ini, kata dia, di antaranya berprofesi sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI). Selain PMI lanjut Hendra, warga asal Jabar yang dievakuasi dari Iran juga merupakan mahasiswa, keluarga, dan ada pula jurnalis.

"Di ketibaan yang kedua (besok), kalau tidak salah, itu ada seorang jurnalis dari Kabupaten Bandung bersama istri dan anaknya yang dievakuasi," kata Hendra.

Sementara, 24 WNI asal Jabar ini, lanjut Hendra, berasal dari Kota Depok, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Sumedang dan Kota Banjar.

"(Paling banyak) Kabupaten Bandung ya," ungkapnya.

3. WNI asal Jabar dipulangkan secara bertahap

pelabuhan Haifa di Israel (Eldar Eldadi (אלדר אלדדי), CC BY-SA 4.0 , via Wikimedia Commons)

Hendra menjelaskan, secara fisik, kondisi 24 warga Jabar ini dalam kondisi baik, meski dalam hal psikologi mereka tampak masih syok, buntut perang antara Iran dengan Israel dan Amerika Serikat.

"Alhamdulillah secara fisik sih mereka sehat begitu ya. Mungkin kalau dari sisi psikis, mungkin syok juga ada. Karena informasi yang saya dapat, mereka tidak langsung dari Teheran (Iran) ke Soekarno-Hatta. Tidak direct flight, tapi menuju dulu ke Jeddah, di Jeddah baru ke Soekarno-Hatta," ucapnya.

Disnakertrans Jabar sendiri tidak mengetahui secara detail soal keberadaan WNI di Iran tersebut, karena mereka memiliki beragam aktivitas disana, kecuali para PMI.

"Sebetulnya PMI yang menjadi concern kami. Untuk WNI biasa, kami tidak langsung terjun. Untuk PMI, biasanya kami lakukan komunikasi dengan teman-teman BP3MI, di daerah-daerah ada namanya P4MI kalau terindikasi di wilayahnya biasanya kita berkomunikasi dengan mereka," ujarnya.

Diketahui, total ada 97 WNI yang dipulangkan dari Iran, di mana 24 di antaranya merupakan warga Jawa Barat. Selain itu, Pemerintah Indonesia turut memulangkan 18 WNI yang berada di Yaman. Meski begitu, saat ini sudah ada keputusan untuk gencatan senjata dari negara tersebut.

Editorial Team