Rektor Unisba Akan Kawal Mahasiswanya Jika Jadi Tersangka Provokasi

Unisba memang ingin mahasiswanya bersikap kritis.

Bandung, IDN Times – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat, Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi, mengatakan jika kepolisian akan segera menyelidiki kericuhan antara mahasiswa dan polisi saat demonstrasi di depan Gedung DPRD Jawa Barat. Ia akan mencari provokator dari bentrokan yang terjadi pukul 18.20 WIB, Senin (23/9).

Menanggapi hal tersebut, Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba), Edi Setiadi, mengatakan jika ia akan mengawal mahasiswanya secara hukum jika dituding sebagai provokator dari kericuhan tersebut.

“Tentu kami akan advokasi, akan kami bantu secara hukum. Kami punya banyak advokat, kalau betul terbukti (mahasiswa Unisba yang menjadi provokator),” kata Edi, kepada wartawan di kampus Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin (23/9) malam.

1. Mahasiswa agen perubahan

Rektor Unisba Akan Kawal Mahasiswanya Jika Jadi Tersangka ProvokasiIDN Times/Galih Persiana

Menurut Edi, tak ada yang salah jika mahasiswanya turun untuk berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat untuk ikut menolak empat Revisi Undang-undang yang baru disahkan DPR RI.

“Mahasiswa itu agen perubahan, karena ada koridor yang tidak boleh dilewati dalam unjuk rasa. Bahwa misalnya kenapa bisa terjadi rusuh, ada miskomunikasi antara mahasiswa yang menyampaikan pendapat dan polisi yang berpegang teguh dengan tata cara penyampaian pendapat,” kata Edi.

2. Jangan jadi mahasiswa kupu-kupu

Rektor Unisba Akan Kawal Mahasiswanya Jika Jadi Tersangka ProvokasiIDN Times/Galih Persiana

Bahkan, Edi mengatakan bahwa instansi pendidikannya memang mengajarkan mahasiswanya untuk responsif terhadap isu yang berkembang, dan peduli terhadap kepentingan masyarakat luas. Maka, dengan berpijak pada penilaian bahwa pengesahan empat RUU merugikan masyarakat Indonesia, Edi memandang bahwa mahasiswanya berhak berunjuk rasa.

“Kami mengajarkan mahasiswa untuk tidak boleh steril terhadap kondisi objektif masyarakat. Jangan jadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang). Mahasiswa harus peduli dengan penderitaan rakyat, kondisi bangsa, harus ikut memikirkan,” ujarnya.

“Saya rasa perjuangan mahasiswa sejak dulu seperti itu,” ujarnya.

3. Unisba jadi titik kumpul para korban

Rektor Unisba Akan Kawal Mahasiswanya Jika Jadi Tersangka ProvokasiIDN Times/Galih Persiana

Menurut rektor, terdapat 87 mahasiswa dari berbagai kampus di Bandung yang menjadi korban dari kericuhan demonstrasi tersebut. Namun, menurut data yang diterima IDN Times, terdapat 92 mahasiswa yang menjadi korban kericuhan tersebut.

Sebagai rektor, Edi tidak keberatan jika mahasiswa dari berbagai kampus di Bandung yang menjadi korban berkumpul di kampusnya. “Karena bukan saja bicara kemanusiaan, tapi kewajiban kita itu dalam tanda kutip melindungi komunitasnya, yakni mahasiswa. Saya kira pemerintah tidak keberatan dengan apa yang kami lakukan,” ujarnya.

4. Telah memberi imbauan pada mahasiswanya

Rektor Unisba Akan Kawal Mahasiswanya Jika Jadi Tersangka ProvokasiIDN Times/Humas Unisba

Edi mengaku sudah memberi imbauan pada mahasiswanya sebelum bersatu dengan mahasiswa lainnya untuk berunjuk rasa di depang Gedung DPRD Jabar. Secara garis besar, imbauan tersebut berkutat tentang aturan menyampaikan pendapat di muka umum.

“Silakan melaksanakan kritik, unjuk rasa, menyampaikan pendapat, dalam koridor yang dibenarkan secara hukum,” katanya.

Sementara soal sembilan anggota kepolisian yang menjadi korban dari kericuhan tersebut, Edi sungguh menyesalinya. “Saya sangat menyesalkan hal itu, karena saya yakin ini semua cuma miskomunikasi,” tutur Edi.

5. Polisi terpaksa melepaskan gas air mata

Rektor Unisba Akan Kawal Mahasiswanya Jika Jadi Tersangka ProvokasiIDN Times/Galih Persiana

Kapolda Jabar Rudy Sufahriadi mengatakan bahwa polisi terpaksa melepaskan tembakan gas air mata karena massa mahasiswa telah anarki dengan menerobos masuk ke dalam Gedung DPRD Jabar.

"Peraturannya unjuk rasa itu kan sampai pukul 18:00, tapi tadi sudah di atas jam segitu. Itu sudah magrib, mereka malah memaksa masuk ke gedung DPRD ini. Ya kita bertahan, kita berusaha dengan baik membubarkan, tapi memang harus ada yang berkorban," ujar Rudy.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya