1,3 Juta Kepala Keluarga di Jabar Bakal Terima Bansos Tahap Kedua 

Pembagian akan di mulai Kamis(9/7/2020), besok

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mulai membagikan bantuan sosial (bansos) tahap II, Kamis (9/7/2020). Bantuan ini diberikan kepada masyarakat yang terdampak pandemik COVID-19.

Asisten Administrasi Setda Provinsi Jawa Barat Dudi Sudrajat Abdurachim menuturkan, saat ini paket sembako yang akan disebar mencapai1.306.247. Pembagian paket akan dipercepat hanya dalam kurun dua pekan, atau selesai pada 22 Juli 2020.

Pembagian ini akan lebih cepat dibandingkan tahap pertama yang baru selesai dalam 65 hari karena adanya pendataan yang kurang valid.

"Untuk komoditas sendiri kita sudah pastikan ada yang diubah dari telur menjadi susu UHT 1 liter yang bisa tahan 8 sampai 9 bulan," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (8/7).

Selain itu ada tambahan masker sebanyak lima buah yang diberikan agar masyarakat yang mendapat bantuan bisa memakainya di tengah adaptasi kebiasaan baru (AKB).

1. Ada 62.735 paket yang dikembalikan

1,3 Juta Kepala Keluarga di Jabar Bakal Terima Bansos Tahap Kedua IDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Mochammad Arifin menyebut, dalam tahap pertama pembagian bantuan sosial memang terdapat data yang kurang tepat. Alhasil ada paket yang dikembalikan karena salah sasaran, penerima ganda, hingga barangnya tidak sesuai.

Menurut Arifin, dari total penerima bansos 1,788 juta keluarga terdapat 62.735 bantuan sosial yang kemudian dikembalikan. Angka ini dianggap kecil hanya 3,5 persen. Bahkan jika menilik data non-DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial) angkanya hanya 2,5 persen.

"Berkaca dari tahap pertama kita akan klarifikasi lagi data yang ada. Sehingga yang menerima memang tepat dan waktu penyaluran pun bisa 14 hari," kata dia.

2. Penggantian telur dengan susu juga bisa memudahkan pengiriman

1,3 Juta Kepala Keluarga di Jabar Bakal Terima Bansos Tahap Kedua IDN Times/Debbie Sutrisno

Arifin mengatakan, penggantian telur dengan susu juga bisa memudahkan pengiriman yang dilakukan PT Pos maupun pihak ketiga yang membantu dalam hal ini ojek daring. Selama ini telur dalam paket bantuan selalu disimpan di bagian luar kardus karena takut tertekan barang lain dan pecah.

Alhasil pengepakan bantuan sosial pun agak merepotkan. Maka, dengan penggantian telur oleh susu, semua bantuan bisa masuk dalam satu dus dan memudahkan pengiriman ke depannya.

3. Bulog Jabar sudah lebih dulu membagikan bansos tahap II

1,3 Juta Kepala Keluarga di Jabar Bakal Terima Bansos Tahap Kedua IDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, Lilik Nurholiq, Wakil Kepala Perum Bulog Jabar mengatakan, pihaknya sudah terlebih dahulu membagian bantuan sosial tahap II ke sejumlah kepala keluarga yang ada di Cimahi, Bandung, Sukabumi, dan Cianjur. Total ada 23 ribu paket yang telah disebar.

Dengan target hanya 14 hari, para pegawai di Perum Bulog terus bekerja melakukan pengepakan bansos sehingga setiap hari jumlah pengiriman barang terus bertambah.

"Harapan kami pada tanggal 22 Juli nanti selesai semua sesuai dengan target," ungkapnya.

4. 621 laporan terkait bansos disampaikan ke KPK

1,3 Juta Kepala Keluarga di Jabar Bakal Terima Bansos Tahap Kedua Penyaluran bansos ditargetkan selesai 15 Juli (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ipi Maryati Kuding mengatakan, hingga 3 Juli 2020, pihaknya menerima ratusan laporan masyarakat terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) terdampak virus corona atau COVID-19. Keluhan itu diadukan lewat aplikasi Jaringan Pencegahan Korupsi (Jaga).

"Jaga Bansos menerima total 621 keluhan terkait penyaluran bansos. Keluhan yang paling banyak disampaikan adalah pelapor tidak menerima bantuan, padahal sudah mendaftar, yaitu 268 laporan," kata Ipi dalam keterangan tertulis, Senin (6/7/2020).

Ipi menyebutkan ada enam topik lain yang juga diadukan para pelapor. Di antaranya, bantuan yang tidak tidak dibagikan aparat kepada penerima bantuan sebanyak 66 laporan.

Selanjutnya, bantuan dana yang diterima jumlahnya kurang dari yang seharusnya sebanyak 47 laporan, nama di daftar bantuan tidak ada (penerima fiktif) berjumlah 31 laporan, mendapatkan bantuan lebih dari satu berjumlah tujuh laporan, dan bantuan yang diterima kualitasnya buruk enam laporan.

"Seharusnya tidak menerima bantuan, tetapi menerima bantuan lima laporan, dan beragam topik lainnya, total 191 laporan," ungkap dia.

Baca Juga: Jadi Klaster Baru, 200 Siswa Secapa AD di Bandung Positif COVID-19

Baca Juga: Ketua Bawaslu: Petahana Jangan Politisasi Bansos Demi Pilkada!

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya