Pemprov Jabar Tetap Buka Posko Oksigen Meski BOR Turun

BOR rumah sakit COVID-19 Jabar sudah di bawah standar WHO

Bandung, IDN Times - Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah (KPPED) Jawa Barat (Jabar) memberikan alasan keberadaan posko tabung oksigen masih dibutuhkan di tengah menurunnya tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 atau Bed Occupancy Rate (BOR) Jabar.

Adapun angka BOR di Jabar saat ini sebesar 26,60 persen. Angka itu menjadi yang terendah sejak PPKM diterapkan pada 3 Juli 2021 hingga saat ini. BOR Jabar juga lebih rendah dibandingkan standar organisasi Kesehatan dunia (WHO).

1. Posko tabung oksigen sebagai mitigasi lonjakan susulan

Pemprov Jabar Tetap Buka Posko Oksigen Meski BOR TurunIlustrasi tabung oksigen medis (ANTARA FOTO/Novrian Arbi).

Setiawan Wangsaatmaja, Ketua KPPED Jabar mengatakan, meski BOR terus menurun, ketersediaan oksigen tetap perlu dijaga. Sebab, sampai saat ini masih ada pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit ataupun menjalani isolasi mandiri (isoman).

"Masyarakat yang masih dirawat di rumah sakit angkanya mencapai 4.493 orang, yang tinggal di pusat isolasi saat ini 5.008 orang juga di pusat isolasi desa kelurahan 3.800 orang, dan solasi mandiri di rumah-rumah ada 43 ribu orang," ujar Iwan melalui keterangan resminya, Sabtu (21/8/2021).

2. Posko oksigen belum bisa ditutup karena masih banyak yang membutuhkan

Pemprov Jabar Tetap Buka Posko Oksigen Meski BOR TurunIlustrasi tabung oksigen medis (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).

Selain itu, Iwan bilang, ketersediaan oksigen untuk saat ini dilakukan sebagai mitigasi ke depannya. Menurutnya, jangan sampai ketika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti lonjakan kasus baru, persiapan justru kurang maksimal.

"Posko-posko oksigen masih diperlukan, ini untuk bersiap-siap apabila memang ada masyarakat yang membutuhkan," ungkapnya.

3. Jabar surplus tabung oksigen

Pemprov Jabar Tetap Buka Posko Oksigen Meski BOR TurunIlustrasi tabung oksigen medis. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi).

Pada Intinya, Iwan mengatakan bahwa ketika membentuk posko oksigen dengan status 19 Agustus 2021 sampai saat ini sudah megumpulkan sekitar 388 ton per hari. "Kalau kita bandingkan dengan pasien yang dirawat RS posisi saat ini kita surplus," katanya.

Kasus aktif di Jabar saat ini berada di angka 52 ribu. Sedangkan tingkat kesembuhan pasien COVID-19 terus meningkat yakni 90,28 persen. Sedangkan angka kematian sebesar 1,78 persen.

"Kasus aktif adalah persentase antara kasus aktif harian dibagi dengan kasus terkonfirmasi, Alhamdulillah terus menurun," kata dia.

Baca Juga: DPRD Jabar Beberkan Penyebab Kelangkaan Tabung Oksigen Rumah Sakit

Baca Juga: Ridwan Kamil Ungkap Penyebab Langkanya Tabung Oksigen di Jabar

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya