Potensi Ekonomi, Wisata Religi Purwakarta Perlu Penataan

Jamaah NU gelar ziarah serentak ke 99 makam ulama dan habib

Purwakarta, IDN Times - Tingkat kunjungan peziarah ke makam-makam pemuka agama di Kabupaten Purwakarta mengalahkan jumlah pengunjung ke Taman Air Mancur Sri Baduga pada 2022. Namun, pemerintah daerah setempat belum optimal melakukan penataan sektor pariwisata religi.

Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta tidak bisa menyebutkan data jumlah makam yang biasa menjadi tujuan peziarah selama ini. Karena itu, mereka juga tidak memiliki data kunjungan wisatawan ke makam-makam tersebut.

“Yang ada datanya baru (kunjungan wisatawan) ke makam Baing Yusuf saja. Kalau dirata-ratakan per bulan mencapai sekitar 4.000 pengunjung. Kalau di bulan-bulan tertentu bahkan bisa sampai 6.000 pengunjung per bulan,” kata Pelaksana Tugas Kepala Disporaparbud Purwakarta Wahyu Wibisono, Rabu (25/1/2023).

1. Kunjungan ke Taman Air Mancur belum maksimal

Potensi Ekonomi, Wisata Religi Purwakarta Perlu Penataandok Diskominfo Purwakarta

Menurut Wibi, jumlah peziarah ke satu destinasi wisata religi itu saja sudah lebih banyak dibandingkan pengunjung ke Taman Air Mancur Sri Baduga atau Situ Buleud. Ia beralasan, wahana air mancur raksasa itu memang jarang dioperasikan sepanjang tahun lalu karena terkendala berbagai hal.

Objek pariwisata milik pemerintah daerahnya itu hanya beroperasi pada perayaan hari besar tertentu seperti Hari Jadi Purwakarta dan pergantian tahun 2022-2023 lalu.

“Waktu Hari Jadi Purwakarta, pengunjung Situ Buleud sampai 5.000 orang. Kalau Tahun Baru hanya 2.500 orang,” ujar Wibi.

2. Bus yang mengangkut peziarah parkir sembarangan

Potensi Ekonomi, Wisata Religi Purwakarta Perlu PenataanIlustrasi dilarang parkir (IDN Times/Faiz Iqbal Maulid)

Salah satu aspek yang memerlukan perbaikan dan penanganan yang serius dari pemerintah adalah pengaturan kawasan parkir bagi bus-bus wisatawan. Salah satunya seperti di kawasan makam Baing Yusuf yang merupakan tujuan utama para peziarah dari luar daerah.

Selama ini, bus-bus yang mengangkut para peziarah itu kerap terparkir di depan Lembaga Pemasyarakatan Purwakarta. Padahal, jalan di sepanjang bangunan tersebut seharusnya tidak diperbolehkan untuk parkir kendaraan karena dikhawatirkan mengganggu penjagaan di Lapas.

3. Kirab Ziarah Kubro memeringati Seabad Hari Lahir NU

Potensi Ekonomi, Wisata Religi Purwakarta Perlu Penataandok Diskominfo Purwakarta

Sementara itu, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika berharap pengembangan pariwisata religi bisa meningkatkan perekonomian daerahnya. Hal itu disampaikannya saat melepas jamaah peserta Kirab Ziarah Kubro di halaman Masjid Agung Baing Yusuf, Selasa (24/1/2023) lalu.

Kegiatan itu merupakan rangkaian peringatan Satu Abad Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU). “Kita berharap (pariwisata religi) ini akan berdampak signifikan terhadap peningkatan ekonomi dan juga akan berdampak terhadap kemaslahatan masyarakat Kabupaten Purwakarta," kata Anne.

4. Peserta kirab mengunjungi 99 makam ulama dan habib

Potensi Ekonomi, Wisata Religi Purwakarta Perlu Penataandok Diskominfo Purwakarta

Sesuai rencana, para peserta Kirab Ziarah Kubro kali ini mendatangi 99 makam tokoh penyebar agama islam yang tersebar di Purwakarta. Hal itu diungkapkan Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke Satu Abad tingkat Kabupaten Purwakarta, Oyang Este Binos dalam keterangan persnya.

Makam-makam tersebut diketahui merupakan makam para ulama dan habib di Purwakarta. “Ada sekitar 99 makam yang akan diziarahi secara serentak yang tersebar pada 17 kecamatan di wilayah Kabupaten Purwakarta," kata Binos menjelaskan.

Baca Juga: Kronologi Truk Tabrak Patung Bima Raksasa dan Bus di Purwakarta

Baca Juga: Kerajinan Terrarium Mulai Banyak Pengagum di Purwakarta

Baca Juga: Jadi Nama Jalan di Purwakarta, Siapa Syeikh Baing Yusuf?

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya