Populer Berkat Sate Maranggi, Bungursari Dilirik Jadi Kawasan Wisata
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Purwakarta, IDN Times - Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, menjadi sasaran pengembangan kawasan pariwisata. Potensi tersebut dilirik perusahaan pengembang properti karena letaknya yang strategis.
Salah satu perusahaan yang berencana mengembangkan kawasan pariwisata di sana ialah Abhati Group. "Kemungkinan awal tahun depan untuk pariwisata," kata Direktur Utama (CEO) Abhati Group Indria Sidarta, Jumat (29/10/2021) sore.
Selama ini, Bungursari dikenal oleh para pendatang lewat rumah makan sate maranggi Hj. Yetty. Letaknya yang berada di dekat gerbang tol dinilai memudahkan wisatawan dari luar daerah untuk datang.
1. Perusahaan pengembang ingin memberikan nilai sustainability
Dalam konferensi pers peluncuran Abhatiland itu, Indria menilai sektor pariwisata dapat membantu perekonomian warga sekitar. Pengembangan kawasan pariwisata menjadi salah satu bentuk komitmen perusahaannya.
"Kami ingin berkontribusi lebih ke depannya dengan memberikan nilai sustainability (keberlanjutan)," ujar Indria. Saat ini, perusahaannya telah membuka kawasan hunian bernama Bungursari Lakeview dan Hotel Harper di wilayah tersebut.
2. Ruang terbuka hijau bisa menjadi daya tarik rekreasi
Menurut Erwin Candra dari Bungursari Lakeview, luas perumahannya diperhitungkan mencapai 15 hektare. Dari luasan tersebut, sekitar 60 persen di antaranya akan dijadikan fasilitas umum berupa ruang terbuka hijau atau taman.
Erwin meyakinkan keberadaan ruang terbuka hijau itu bisa menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat setempat maupun wisatawan dari luar daerah. "Di kawasan tersebut akan ditanami 1.000 pohon agar menambah keasrian alamnya," katanya.
3. Fasilitas rekreasi akan dibangun di kawasan hotel
Potensi pengembangan sarana rekreasi juga dimiliki Hotel Harper yang berdiri di atas tanah seluas empat hektare. Namun, hingga saat ini pihak pengembang baru memanfaatkan satu hektare di antaranya untuk bangunan hotel tersebut.
General manager Harper, Rini Resniwati mengakui lahan yang tersisa berpotensi untuk pengembangan fasilitas rekreasi. "Kami selalu mendukung pengembangan sektor pariwisata di Purwakarta," ujarnya.
Baca Juga: Jangan Ada Lagi Tarif Parkir Mahal di Kawasan Wisata Jabar
Baca Juga: Menteri Sandiaga Harap Pariwisata Tak Jadi Penyumbang Kasus Baru COVID
Baca Juga: Bangkitkan Sektor Wisata, Sandiaga Uno Buka 20 Objek Wisata di Jawa