Semester Pertama 2021, Nilai Ekspor Jabar Sentuh 16,08 Miliar USD

Angka ini tergolong meningkat dibandingkan tahun sebelumnya

Bandung, IDN Times - Kondisi pandemik COVID-19 tidak menurunkan nilai ekspor di Provinsi Jawa Barat (Jabar). Selama semester 1 atau Januari-Juni 2021 nilai ekspor Jabar mencapai 16,08 miliar USD atau 15,63 persen dari total ekspor nasional.

Ina Primiana, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad mengatakan, tingginya nilai ekspor di Jabar disebabkan perbaikan ekonomi global dari negara-negara tujuan ekspor yang sudah mulai membuka kembali pintu perdagangannya.

"Ekspor Jabar itu nomor satu. Jadi luar biasa di masa sulit seperti ini kita cukup tinggi ekspornya," ujar Ina melalui keterangan resminya, Senin (16/8/2021).

1. Produksi barang ekspor harus tetap dijaga dalam kondisi pandemik COVID-19 ini

Semester Pertama 2021, Nilai Ekspor Jabar Sentuh 16,08 Miliar USDIlustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Saat ini industri di Jabar memiliki peluang untuk memasuki pasar-pasar yang ditinggalkan negara lain. Ina bilang, Industri yang sudah memiliki Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) harus terus berproduksi secara maksimal di tengah kondisi pandemik.

"Menjaga agar industri esensial bisa tetap produksi dan terus bertambah dengan prokes ketat, diawasi dan dikomunikasikan kepada polisi dan Satpol PP, terutama yang sudah memiliki IOMKI. Bila industri tidak ketat prokes dapat ditindak juga secara tegas," ungkapnya.

2. Peningkatan mencapai 0,79 persen dibandingkan semester 1 di tahun sebelumnya

Semester Pertama 2021, Nilai Ekspor Jabar Sentuh 16,08 Miliar USDIlustrasi Pertumbuhan Ekonomi turun (IDN Times/Arief Rahmat)

Aktivitas industri pun dapat dilihat dari struktur penggunaan barang impor Jabar. Ina mengatakan, pada periode Januari-Juni 2021 impor bahan baku mencapai 81,08 persen. Kondisi ini bisa diartikan meningkat dibandingkan sebelumnya.

"Persentase 81,08 persen itu meningkat 0,79 persen dari periode yang sama tahun lalu. Artinya industri bergerak, berjalan," katanya.

3. Konsumsi barang impor bisa digantikan dengan barang lokal

Semester Pertama 2021, Nilai Ekspor Jabar Sentuh 16,08 Miliar USDIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar perlu melihat penurunan barang konsumsi sebagai peluang. Ina bilang, barang konsumsi yang biasanya impor dapat digantikan oleh barang-barang yang dihasilkan dari dalam negeri.

"Jadi ada substitusi impor, diharapkan bisa begitu. Jadi bisa menggerakkan, atau orang makin banyak yang belanja barang UMKM, karena investasi untuk industri itu cukup tinggi. Jadi kalau tergantikan substitusi impor bisa mengurangi devisa yang keluar," kata dia.

Baca Juga: Tercapai! Lebih dari 1 Juta USD Dialokasikan untuk Bantu Pasien Corona

Baca Juga: Raih Dana 300 Juta USD, Proyek GeoDipa Patuha Unit 2 Segera Dibangun

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya