Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tubuh Siswi MTs Itu Tergantung Tak Bernyawa di Pintu Kamar

IMG-20251029-WA0062.jpg
Surat wasiat remaja putri yang akhiri hidup di Sukabumi (Istimewa)
Intinya sih...
  • AK dikenal aktif dan berprestasi di sekolah
  • Sekolah membantah adanya bullying di lingkungan madrasah
  • Kemenag Sukabumi masih menunggu hasil penyelidikan polisi terkait kasus bunuh diri siswi MTs
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

(Penafian: artikel ini memuat informasi tentang bunuh diri. Pembaca diharapkan lebih bijak)

Sukabumi, IDN Times - Kabar duka menyelimuti sebuah madrasah tsanawiyah negeri di Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Seorang siswi kelas VIII berinisial AK (14) mengakhiri hidupnya di pintu kamar rumahnya, meninggalkan surat terakhir yang mengundang pilu. Gadis itu dikenal berprestasi, aktif di kegiatan sekolah, dan menjadi teladan bagi teman-temannya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, jasad korban ditemukan oleh sang nenek pada Selasa (28/10) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Sontak, sang nenek berteriak hingga akhirnya jasad almarhum dievakuasi dan dimakamkan pada Rabu (29/10/2025).

1. Dikenal aktif dan berprestasi

seorang gadis sedih dan depresi dikelilingi oleh satu monster yang merupakan ilustrasi bullying ilustrasi(stockphoto.com/Bubanga)
seorang gadis sedih dan depresi dikelilingi oleh satu monster yang merupakan ilustrasi bullying ilustrasi(stockphoto.com/Bubanga)

Kepala sekolah, Wawan Setiawan, tak kuasa menahan rasa kehilangan. Ia mengenang sosok siswinya itu sebagai anak berprestasi dan berkarakter baik.

"Ananda almarhumah itu anak yang punya talenta dan sangat aktif di madrasah. Ia aktif di Pramuka, bahkan sudah meraih predikat Pramuka Garuda dan mendapat penghargaan dari Bupati. Di kelas, dia koordinator MBG dan baru Senin kemarin menjadi petugas pengibar bendera," tutur Wawan, Rabu (29/10/2025).

Menurutnya, tak ada tanda-tanda bahwa siswi tersebut mengalami tekanan atau masalah. "Secara psikologis, kalau anak sedang tertekan, tidak mungkin bisa fokus menjadi petugas upacara. Bahkan pagi sebelum kejadian, dia masih ikut upacara Sumpah Pemuda," lanjutnya.

Usai upacara, gadis itu sempat meminta izin pulang karena sakit perut. "Ia bahkan diantar teman ke rumah. Sore harinya masih sempat mengirim pesan ke wali kelas, mengabarkan sakit perut. Tak ada keluhan apa pun," kata Wawan.

2. Sekolah bantah ada bullying

ilustrasi bullying (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi bullying (pexels.com/cottonbro studio)

Kabar meninggalnya sang siswi pada dini hari membuat pihak sekolah terkejut. Wawan mengatakan pihaknya langsung melakukan koordinasi internal dan mendatangi rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa.

"Kami salat Dhuha, lalu rapat dengan BPBK, wali kelas, dan wakil kepala madrasah. Kami minta semua data dan catatan anak itu. Secara kasat mata, kami pun sulit percaya," jelasnya.

Pihak sekolah menegaskan bahwa tidak ada indikasi tindakan bullying di lingkungan madrasah. "Kami sekolah ramah anak, di sini bullying itu haram hukumnya. Tidak boleh ada kekerasan verbal maupun fisik. Kami juga sekolah inklusif, jadi anak-anak dengan kekurangan fisik atau psikis pun bisa belajar di sini," tegas Wawan.

Ia berharap peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh guru dan siswa agar lebih peka terhadap kondisi psikologis teman-teman mereka.

3. Kemenag Sukabumi tunggu hasil penyelidikan Polisi

ilustrasi bullying (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi bullying (pexels.com/RDNE Stock project)

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sukabumi, Dadang Ramdani, menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa tersebut. Ia mengatakan pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Kasi Binmas. Informasinya, lokasi kejadian ada di rumah korban. Polisi masih mendalami penyebabnya," ujar Dadang.

Dadang menambahkan, pihaknya juga masih mengumpulkan fakta-fakta terkait kasus ini. "Kita perlu tahu dulu apakah ini murni bunuh diri atau ada hal lain. Jika memang akibat bullying, tentu kami sangat prihatin," ucapnya.

Menurut Dadang, madrasah selama ini dibangun dengan tujuan membentuk karakter anak berdasarkan nilai-nilai agama.

"Bullying berdampak luar biasa terhadap karakter dan moral anak. Ini jadi bahan evaluasi kami agar kasus serupa tidak terjadi lagi," katanya.

4. Polisi dalami dugaan perundungan

Ilustrasi polisi sedang menangani kasus (pexels.com/cottonbro studio)
Ilustrasi polisi sedang menangani kasus (pexels.com/cottonbro studio)

Hingga kini, aparat kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kematian siswi tersebut, termasuk memeriksa kemungkinan adanya tekanan sosial atau bullying seperti yang beredar di media sosial.

"Kami baru menerima laporan dari keluarganya, langsung kami melakukan dugaan bullying (perundungan)," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi Iptu Hartono.

5. Depresi bukan hal sepele

Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.

Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:

  • RSJ Amino Gondohutomo Semarang | (024) 6722565
  • RSJ Marzoeki Mahdi Bogor | (0251) 8324024, 8324025
  • RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta | (021) 5682841
  • RSJ Prof Dr Soerojo Magelang | (0293) 363601
  • RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang | (0341) 423444Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.
Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Tubuh Siswi MTs Itu Tergantung Tak Bernyawa di Pintu Kamar

29 Okt 2025, 20:20 WIBNews