Antisipasi Aksi Geng Motor, Polrestabes Bandung Perketat Patroli Jaga Keamanan

- Kapolrestabes Bandung mengancam kelompok bermotor yang mengganggu kamtibmas di Kota Bandung.
- Polisi akan tindak tegas dan proses hukum maksimal untuk anggota geng motor yang membuat onar.
- Orang tua dan guru diharapkan lebih awas terhadap anak-anak yang tergabung dalam kelompok bermotor.
Bandung, IDN Times - Polrestabes Bandung bakal melakukan pemgawasan lebih ketat kepada para pelaku geng motor atau kelompok bermotor yang kerap berbuat onar. Terbaru, aksi geng motor meresahkan terjadi di Jalan Ahmad Yani. Korbannya adalah petugas keamanan atau satpam dan beberapa orang di tempat gym.
Para pelaku menganiaya dan merusak bangunan gym hanya karena dipelototi oleh pihak keamanan. Kelompok bermotor itu lantas putar balik dan memukul korban hingga babak belur. Polisi pun menetapkan lima orang sebagai tersangka kasus penganiayaan dan perusakan, Diketahui, para tersangka ini adalah anggota geng motor Zeestier.
1. Tak ada tempat untuk keonaran

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono pun mengeluarkan ancaman untuk para kelompok bermotor yang merasa jagoan di jalanan.
Dia menegaskan, tak ada tempat untuk para pelaku keonaran yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kota Bandung.
“Sekali lagi saya ingatkan kepada kelompok bermotor manapun yang berani bermain di Kota Bandung akan saya sikat. Tidak boleh ada kelompok apapun yang berani berbuat anarkis ataupun berbuat pidana di mana pun,” kata Budi di Mapolrestabes Bandung, Selasa (28/10/2025).
2. Tindak tegas pelaku kejahatan

Perwira Menengah Polri itu bahkan tak segan akan memproses hukum dengan pidana maksimal untuk anggota geng motor yang membuat onar.
“Tim kami akan terus berpatroli, tim Prabu, tim Giga Presisi, tim Perintis, seluruhnya kami kerahkan dan jika tidak mau, kami akan tangkap dan kami akan proses sampai seberat-beratnya,” ungkapnya.
3. Orang tua diharap lebih awas pada anak-anaknya

Lebih lanjut, kata Budi, kelompok bermotor ini tidak hanya beranggotakan orang dewasa saja, tapi ada juga pelajar atau anak di bawah umur.
Budi pun meminta kepada orang tua dan guru di sekolah untuk mengawasi secara ketat pergaulan anak-anak ini.
Kalau ada pelajar yang tergabung dalam kelompok bermotor ini, maka dia bakal menyurati pihak sekolah.
“Saya ingatkan kepada para pelajar lainnya dan para guru, ini masih ada dua anak sekolah. Nanti akan saya berikan surat peringatan kepada sekolahnya agar para guru juga memantau anak-anak didiknya dan orang tua juga,” terangnya.
“Jangan ikut-ikutan kelompok bermotor, yang melakukan iring-iringan tidak jelas dan akhirnya melakukan tindak pidana,” lanjutnya.
















