Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dedi Mulyadi Pindahkan 641 Kepala Sekolah SMA-SLB Sesuai Domisili Asal

IMG-20251029-WA0028.jpg
(IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Intinya sih...
  • Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memindahkan 641 kepala sekolah SMA/SMK ke domisili asal sesuai rencana untuk efisiensi.
  • Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Purwanto, menjelaskan bahwa kepala sekolah yang baru dilantik merupakan gabungan antara rotasi dan promosi.
  • Ada beberapa kepala sekolah yang tidak bisa kembali ke domisili asal karena formasinya penuh, namun tetap didekatkan dengan tempat domisili di wilayah tersebut.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi resmi memindahkan 641 kepala sekolah tingkat SMA/SMK dan SLB ke domisili asal. Mereka dilantik dan diambil sumpahnya di halaman depan Gedung Sate, Rabu (29/10/2025).

Dedi Mulyadi memastikan, seluruh kepala sekolah yang baru dilantik ini sudah mengantongi SK masing-masing. Hal ini juga merupakan tindak lanjut dari rencananya yang menginginkan para kepala sekolah bisa mengabdi di daerah masing-masing, sekaligus untuk mempermulus agenda efisiensi.

"SK-nya sudah dibagikan. Walaupun belum semua ya saya lihat, yaitu kepala sekolah harus jadi kepala sekolah di wilayahnya. Kalau dia tinggalnya di kecamatan ini atau di kabupaten ini harus di situ," ujar Dedi setelah pelantikan.

"Tidak boleh ada kecamatan dari kepala sekolah di kabupaten ini mengajar di kabupaten lain, jangan lah," katanya.

1. Berasal dari promosi dan rotasi

IMG-20251029-WA0022.jpg
(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat, Purwanto mengatakan, 641 kepala sekolah yang baru dilantik ini merupakan gabungan antara rotasi dan promosi, dan seluruhnya ditempatkan ke daerah asal masing-masing.

"Yang dari promosi 229 orang. Selebihnya berasal dari rotasi dan mutasi. Sebenarnya ini upaya mendekatkan mereka ke tempat domisili gitu, ini juga sesuai kriteria," kata Purwanto.

Kepala sekolah yang dilantik saat ini sebelumnya berasal dari luar domisili aslinya. Gubernur menginstruksikan agar mereka didekatkan, sehingga dilakukan dengan rotasi, sedangkan promosi dilakukan untuk mengisi kekosongan.

"Yang dari luar kabupaten dikembalikan ke kabupatennya masing-masing. Kemudian yang promosi memang yang promosi ya mengisi yang kosong. Kalau yang promosi mengisi yang kosong gitu, kan ada klaster A, B, C mungkin yang promosi sementara karena baru itu di klaster C," tuturnya.

2. Yang tidak bisa ke domisili asal, akan didekatkan

IMG-20251029-WA0023.jpg
(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Meski begitu, Purwanto mengungkapkan ada beberapa kepala sekolah yang tidak bisa kembali ke domisili asal karena formasinya penuh. Sehingga, calon kepala sekolah ini tidak bisa kembali ke daerah asalnya, namun tetap didekatkan dengan tempat domisili di wilayah tersebut.

"Jadi misalnya di Kabupaten mana nih, Kabupaten Sukabumi misalnya, tadi itu di kabupaten tersebut sudah penuh. Kalau ada rotasi ini penuh. Jadi yang dari luar masih ditempatkan di luar, enggak bisa langsung masuk, tapi mendekat ke Kabupaten Sukabumi," tuturnya.

3. Mayoritas sudah sepenuhnya ditempatkan ke domisili asal

IMG-20251029-WA0024.jpg
(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Purwanto menambahkan, jumlah yang belum ditempatkan ini tidak lebih banyak dari yang sudah dikembalikan ke domisili masing-masing. Sehingga, dia memastikan, semuanya sudah kembali dan sesuai dengan perintah gubernur.

"Mayoritas sudah bisa ditempatkan di tempat Kabupatennya masing-masing walaupun belum 100 persen. Masih ada yang belum. Itu kita kalau dipersentasikan ada beberapa orang lah," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Dedi Mulyadi Sentil Perusahaan yang Hanya Jadikan Jabar Sebagai Pabrik

29 Okt 2025, 17:30 WIBNews