Aset Tembus Rp215 Triliun, Bank bjb Percepat Ekspansi Ekosistem Daerah

- Ekspansi Ekosistem Daerah Jadi Strategi Utama
Bank bjb memperkuat perannya sebagai penggerak ekonomi lokal dengan mengoptimalkan potensi daerah, BUMD, serta program strategis pemerintah. Sektor konsumer menjadi fokus utama. - Aset tumbuh, kredit dan DPK meningkat stabil
Total aset tumbuh 2,8 persen menjadi Rp215,9 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp160,2 triliun, penyaluran kredit meningkat 3,5 persen menjadi Rp142,9 triliun. - Efisiensi biaya dana dan penguatan bisnis berkelanjutan
Bank bjb menjalankan strategi efisiensi biaya dana yang
Bandung, IDN Times - Bank bjb mencatat pencapaian gemilang dengan total aset mencapai Rp215,9 triliun hingga September 2025. Angka ini menandai peningkatan 2,8 persen secara konsolidasi dan menunjukkan kekuatan bank bjb sebagai institusi keuangan yang berperan penting dalam pembangunan ekonomi daerah.
Pencapaian tersebut diungkap dalam agenda Public Expose 2025 yang dihadiri jajaran manajemen bank bjb, antara lain Direktur Utama Yusuf Saadudin, Direktur Keuangan Hana Dartiwan, Direktur Konsumer & Ritel Nunung Suhartini, Direktur Korporasi & UMKM Mulyana, Direktur Operasional & Teknologi Informasi Ayi Subarna, serta Corporate Secretary Herfinia.
Dalam paparannya, manajemen menegaskan bahwa fokus utama bank bjb saat ini adalah percepatan ekspansi ekosistem daerah sebagai motor pertumbuhan berkelanjutan.
1. Ekspansi ekosistem daerah jadi strategi utama

Bank bjb memperkuat perannya sebagai penggerak ekonomi lokal dengan mengoptimalkan potensi daerah, BUMD, serta program strategis pemerintah.
Langkah ini tidak hanya memperluas jangkauan pembiayaan, tetapi juga menciptakan rantai nilai ekonomi yang lebih kuat dan terintegrasi di tingkat regional. Sektor konsumer menjadi fokus utama karena merupakan captive market bank bjb, disusul pembiayaan UMKM dan korporasi daerah.
Corporate Secretary bank bjb, Herfinia, menegaskan komitmen perusahaan dalam pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
“bank bjb tidak hanya mengejar target pertumbuhan angka, tetapi memastikan pertumbuhan tersebut memberikan dampak nyata bagi ekosistem daerah dan perekonomian nasional,” ujarnya.
2. Aset tumbuh, kredit dan DPK meningkat stabil

Hingga akhir September 2025, kinerja bank bjb menunjukkan pertumbuhan yang stabil di seluruh lini bisnis. Hal itu terlihat dari total aset tumbuh 2,8 persen menjadi Rp215,9 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp160,2 triliun, penyaluran kredit meningkat 3,5 persen menjadi Rp142,9 triliun, dan rasio LDR berada di posisi sehat 85,3 persen.
Menurut Herfinia, pertumbuhan ini mencerminkan keseimbangan antara likuiditas dan ekspansi pembiayaan.
3. Efisiensi biaya dana dan penguatan bisnis berkelanjutan

Dia mengungkapkan, untuk memperkuat daya saing, bank bjb menjalankan strategi efisiensi biaya dana (cost of fund) yang dampaknya diproyeksikan terasa pada kuartal IV 2025 dan akan semakin optimal di 2026.
"Selain itu, bank bjb mendorong penghimpunan dana ritel, memperluas kerja sama payroll, serta menerapkan manajemen loan pricing adaptif terhadap pasar guna menjaga margin tetap sehat", ujar dia.


















