Anugerah Diktisaintek 2025 Tegaskan Peran Riset dan Inovasi Nasional

- Apresiasi pemerintah atas kontribusi ekosistem pendidikan tinggiMenteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menyampaikan penghargaan kepada seluruh penerima anugerah atas kinerja dan kontribusi mereka dalam mendukung kebijakan kementerian.
- Ratusan penghargaan melalui proses seleksi komprehensifTotal 572 penghargaan dari 15 subkategori diberikan setelah tahapan seleksi komprehensif untuk meningkatkan kualitas kinerja dalam mendukung program dan kebijakan Diktisaintek Berdampak.
- Refleksi civitas dan komitmen kemanusiaanAnugerah Diktisaintek dinilai sebagai ruang refleksi sekaligus pemacu untuk
Bandung, IDN Times — Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) kembali menggelar Anugerah Diktisaintek 2025 sebagai bentuk penghargaan kepada para pemangku kepentingan yang berkontribusi nyata dalam penguatan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi nasional.
Acara yang berlangsung di Graha Diktisaintek, Jumat (19/12/2025), ini menjadi ruang apresiasi bagi perguruan tinggi, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), mitra dunia usaha dan dunia industri, institusi, media, jurnalis, serta Insan Diktisaintek dari berbagai daerah.
Melalui ajang tahunan ini, Kemdiktisaintek menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendorong peningkatan mutu pendidikan tinggi, riset, inovasi, serta tata kelola sains dan teknologi yang berdampak bagi masyarakat.
Di tengah dinamika perubahan global yang kian cepat, Anugerah Diktisaintek juga diposisikan sebagai refleksi bersama atas peran strategis pendidikan tinggi dalam memperkuat daya saing bangsa.
1. Apresiasi pemerintah atas kontribusi ekosistem pendidikan tinggi

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menyampaikan penghargaan kepada seluruh penerima anugerah atas kinerja dan kontribusi mereka dalam mendukung kebijakan kementerian. Menurutnya, capaian tersebut lahir dari kerja kolektif berbagai elemen dalam ekosistem pendidikan tinggi.
“Anugerah Diktisaintek merupakan suatu bentuk apresiasi pemerintah untuk Bapak/Ibu semua. Terima kasih atas kerja keras para pimpinan perguruan tinggi, LLDikti, dosen, peneliti, tenaga pendidik, mahasiswa, mitra, dan rekan media. Dengan caranya masing-masing, Bapak/Ibu semua berkontribusi signifikan untuk kemajuan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi di Indonesia,” ujar Menteri Brian, dalam siaran pers yang diterima Sabtu (20/12/2025).
Ia juga menekankan bahwa riset dan inovasi kini bukan lagi sekadar pilihan, melainkan pilar utama dalam menghadapi era disrupsi. Pendidikan tinggi, menurutnya, harus menjadi ruang lahirnya gagasan yang menjawab kebutuhan nyata bangsa.
“Kepada para penerima anugerah hari ini, izinkan saya menitipkan pesan. Jangan pernah merasa selesai, jangan pernah merasa puas, teruslah berkontribusi. Jadikan penghargaan ini sebagai motivasi lebih agar bangsa ini dapat sejajar dengan bangsa-bangsa maju yang ada di dunia,” katanya.
2. Ratusan penghargaan melalui proses seleksi komprehensif

Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar Simatupang, menjelaskan bahwa pada 2025 total penghargaan yang diberikan mencapai 572 penghargaan dari 15 subkategori. Penghargaan tersebut mencakup berbagai bidang, mulai dari pendidikan tinggi, riset, sains dan teknologi, hingga humas, keuangan, dan pegawai berprestasi.
“Seluruh kategori penghargaan dalam Anugerah Diktisaintek 2025 telah melalui tahapan seleksi yang komprehensif, meliputi proses penjurian dan penarikan data untuk menilai kinerja perguruan tinggi, LLDikti, maupun para mitra dari kementerian/lembaga, dunia usaha, dan dunia industri yang memberikan dampak bagi masyarakat,” kata Togar.
Melalui mekanisme tersebut, Kemdiktisaintek berharap penghargaan yang diberikan dapat menjadi dorongan berkelanjutan bagi para penerima untuk meningkatkan kualitas kinerja dalam mendukung program dan kebijakan Diktisaintek Berdampak.
“Upaya tersebut diharapkan dapat memperkuat kualitas pelaksanaan program dan kebijakan Kemdiktisaintek secara menyeluruh, sehingga kontribusi seluruh pemangku kepentingan dapat semakin optimal dan berdaya guna dalam meningkatkan mutu ekosistem pendidikan tinggi, sains, dan teknologi di Indonesia,” katanya.
3. Refleksi civitas dan komitmen kemanusiaan

Dari sisi penerima, Anugerah Diktisaintek dinilai sebagai ruang refleksi sekaligus pemacu untuk memperkuat kontribusi pendidikan tinggi bagi masyarakat. Wakil Rektor Bidang Konektivitas Global, Kerja Sama, dan Alumni IPB, Iskandar Siregar, menyebut capaian IPB sebagai bentuk pengakuan atas kinerja institusinya.
“IPB mendapat 15 anugerah. Hal ini menunjukkan pengakuan terhadap kinerja IPB. Kami harap, kegiatan ini terus disempurnakan sejalan dengan visi Diktisaintek yang ingin seluruh kampus di Indonesia bisa berdampak,” kata Iskandar.
Apresiasi serupa disampaikan Kepala LLDikti Wilayah I Sumatra Utara, Saiful Anwar Matondang, yang menilai penghargaan ini memperkuat kualitas layanan dan akuntabilitas pendidikan tinggi di daerah.
“Kami sangat bangga atas kerja keras tim kerja kami yang mendapat anugerah di kategori Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan di kategori Pelaporan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti),” ujarnya.
Sejalan dengan kegiatan ini, Kemdiktisaintek juga menegaskan komitmen kemanusiaan melalui penyerahan donasi bagi masyarakat terdampak bencana di Sumatra yang dihimpun melalui gerakan Diktisaintek Peduli.
Donasi diserahkan langsung kepada perwakilan Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara, sekaligus menegaskan peran kolaborasi antarkampus dalam pemulihan pascabencana.
















