Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tragedi Unisba dan Unpas, Polda Jabar Janji Tindaklanjuti Tuntutan Mahasiswa

IMG-20250831-WA0105.jpg
Kapolda Jabar, Irjen Pol. Rudi Setiawan (IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Intinya sih...
  • Kapolda Jabar, Irjen Pol. Rudi Setiawan janji menindaklanjuti tuntutan mahasiswa soal tragedi penembakan gas air mata di wilayah Jalan Tamansari.
  • Pihak kepolisian sudah menangkap 16 orang dengan latar belakang profesi terkait peristiwa di Tamansari, termasuk seorang mahasiswa dari Unisba.
  • Dua mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Bandung (UNISBA) diduga menjadi korban tindakan dari aparat setelah aksi massa bersama Cipayung Plus di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Kapolda Jabar, Irjen Rudi Setiawan janji menindaklanjuti tuntutan mahasiswa soal tragedi penembakan gas air mata di wilayah Jalan Tamansari, sekitar Unisba dan Unpas, hingga berdampak kepada mahasiswa di sana pada Senin (1/9/2025).

Hal ini disampaikan Rudi setelah mengikuti Mimbar Mahasiswa yang digelar di Gedung Sate, dengan menghadirkan perwakilan mahasiswa di seluruh kampus wilayah Jabar.

Mereka mengkritik penembakan gas air mata secara bertubi-tubi hingga membuat mahasiswa dan petugas keamanan sesak napas.

"Seperti kita dengar bersama, saya berterima kasih atas masukan dari adik-adik mahasiswa, saya tidak anti kritik ya, begitu semua saya anggap sebagai suatu yang konstruktif membangun dan insya Allah akan kami tindak lanjuti," ujar Rudi usai kegiatan, Rabu (3/9/2025).

1. Penyelidikan masih berproses

IMG_20250902_150317.jpg
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan. IDN Times/Debbie Sutrisno

Dalam peristiwa di Tamansari, kepolisian sudah menangkap 16 orang dengan berbagai macam latar belakang profesi, dan salah satu di antaranya merupakan mahasiswa dari Unisba. Rudi pun belum menjelaskan lebih lanjut apakah para tersangka ini akan segera dibebaskan atau langkah lainnya.

"Kami sedang dalam proses, nanti disampaikan. Mohon doanya," ucapnya.

Disinggung mengenai Gubernur Dedi Mulyadi yang akan melihat langsung para mahasiswa dan wiraswasta yang ditangkap ini, Rudi tidak mempermasalahkan rencana tersebut.

"Mangga (silakan) saja, itu silakan aja. Kami kan terbuka ruangnya, kami terbuka penyidikannya sesuai aturan. Kami welcome," kata dia.

2. Mahasiswa kutuk tindakan aparat kepolisian

IMG_20250902_095921.jpg
Kampus Unisba. IDN Times/Debbie Sutrisno

Sebelumnya, Lewat kegiatan Mimbar Mahasiswa sederet pimpinan instansi mulai dari anggota DPRD Provinsi Jabar, Gubernur Dedi Mulyadi, Pangdam III Siliwangi Mayor Jenderal Kosasih, Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan serta anggota Forkopimda lainnya.

Mereka mendengarkan langsung aspirasi dari para mahasiswa. Termasuk salah satunya mengenai peristiwa tembakan gas air mata dan juga peluru karet di Jalan Tamansari.

Salah satu pihak yang bersuara ialah mahasiswa Unisba, di mana mengutuk beras tindakan kepolisian saat peristiwa penembakan gar air mata tersebut terjadi pada Senin (1/9/2025). Mereka pun langsung mengkritik hal tersebut di depan Kapolda Jabar, Irjen Rudi Setiawan.

"Kawan-kawan menyoroti kejadian dan dinamika yang terjadi kemarin, di mana aparat kepolisian menembakan gas air mata ke area kampus hingga membuat mahasiswa di Unisba dan Unpas terdampak. Undang-undang menjelaskan bagaimana bapak-bapak kepolisian harusnya bertindak, dan tidak seperti itu semestinya bertindak," ujar Muhammad.

Dari peristiwa penembakan gas air mata ini, Muhammad menuturkan banyak mahasiswa yang terdampak, baik mahasiswa dan pegawai yang masih ada di dalam kampus. Seharusnya, tidak ada penembakan gas air mata secara brutal.

"Mahasiswa banyak tang sesak napas, ini juga membuat mahasiswa Unpas mengalami dampak yang sama," katanya.

3. Satu mahasiswa Unisba ditangkap

WhatsApp Image 2025-09-02 at 1.18.22 AM.jpeg
Kampus Unpas dan Unisba ditembak gas air mata oleh aparat. Dok Instagram

Kabar teranyar, Dua mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Bandung (Unisba) diduga menjadi korban tindakan aparat setelah aksi massa bersama Cipayung Plus di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Senin (1/9/2025). Satu orang mahasiswa dikabarkan telah ditahan dan satunya lagi mengalami luka berat akibat dilindas motor Brimob.

Adapun dua orang korban ini yaitu Adjie Zhyran Putra Zein dan juga Boby Indrawan. Dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Selasa (2/9/2025) malam, mahasiswa Fakultas Hukum Unisba, Ilham khafian mengatakan, korban Adjie Zhyran ditangkap aparat kepolisian sekitar pukul 22.00 WIB tanpa adanya dasar hukum yang jelas.

"Penangkapan itu tidak disertai dengan surat perintah maupun pemberitahuan mengenai alasan hukum yang mendasarinya. Hingga saat ini, Adjie masih ditahan di kantor polisi tanpa kejelasan status hukum," ujar Ilham.

Sementara itu, Ilham menyampaikan, korban kedua, Boby Indrawan, mengalami perlakuan yang lebih brutal. Dalam aksi yang seharusnya dijaga dengan pendekatan persuasif, Boby justru menjadi sasaran tembakan aparat.

"Dia terjatuh akibat tembakan tersebut, dan ironisnya, tubuhnya dilindas motor Brimob yang menyebabkan tulang bahu kirinya patah," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Keselamatan Ojol Masih Terancam, Grab Kenalkan Fitur Darurat

03 Sep 2025, 16:17 WIBNews