Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tanggapan Dedi Mulyadi Soal Sekda Herman yang Disindir Wagub Erwan

WhatsApp Image 2025-06-17 at 12.34.15 (3).jpeg
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Hotel Borobudur Jakarta Pusat (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Intinya sih...
  • Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberikan tanggapan pernyataan Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan yang menyentil Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman.
  • Pada saat bersamaan ada kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno ke lokasi bencana pergerakan tanah di Purwakarta.
  • Pengamat politik dari Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Pius Sugeng Prasetyo mengatakan bahwa sentilan ini seharusnya ditempatkan dalam kerangka komunikasi antar pemangku jabatan publik.

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turut memberikan tanggapan ihwal pernyataan Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan yang menyentil Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman saat rapat paripurna di DPRD Jabar, Kamis (19/6/2025).

Saat itu, Wagub Erwan menyindir bahwa Sekda Herman jarang hadir saat paripurna dan tidak sering berada di kantor. Menanggapi hal ini Dedi Mulyadi mengatakan, saat kegiatan paripurna memang dirinya menugaskan Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan. Hal ini dikarenakan Dedi memiliki tugas penting.

"Pada waktu kemarin tidak hadir paripurna, pada waktu itu saya lagi ada tugas kemudian di paripurna saya menugaskan wakil gubernur," kata Dedi usai menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Cimahi ke-24, Sabtu (21/6/2025).

1. Dedi Mulyadi akui menugaskan keduanya di masing-masing kegiatan

Kang Dedi Mulyadi (PORTAL JABARPROV.GO.ID/Rep Teguh)
Kang Dedi Mulyadi (PORTAL JABARPROV.GO.ID/Rep Teguh)

Sementara di saat bersamaan, ada kunjungan kerja Menteri Koordinator Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti, serta Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono ke lokasi bencana pergerakan tanah di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.

"Ada Menko melihat bencana pergeseran tanah di Purwakarta. Saya harus nugasin siapa? Kalau Menko minimal harus didampingi Sekretaris Daerah, itu bagian dari menghormati pemerintah pusat. Jadi bagi tugas," sebut Dedi.

Dedi pun kemudian memuji sosok Sekda Jawa Barat, Herman Suryatman, yang dinilainya tidak hanya pandai mengurus administrasi pemerintahan.

"Sekda Jabar itu cerdas, pandai mengambil keputusan dan eksekutor. Biasanya Sekda itu administratif, nah Sekda Jabar itu bukan hanya administratif, dia berani dan pasang badan maju ke depan," katanya.

2. Sebut Sekda Herman petarung

Gubernur jawa Barat Dedi Mulyadi (kiri) bersama Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan (kanan). IDN Times/Istimewa
Gubernur jawa Barat Dedi Mulyadi (kiri) bersama Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan (kanan). IDN Times/Istimewa

Lebih lanjut, menurut Dedi Sekda Herman memiliki latar belakang semi-militer, karena merupakan lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Herman juga diketahui pernah menjadi seorang tentara dengan menjabat sebagai Perwira Pertama pada Korem 163/Wirasatya, Kodam IX/Udayana, Bali pada 1992.

Setelah itu, Herman berlanjut menjadi Perwira Intelijen Kodim 1619/Tabanan, Kodam IX/Udayana, Bali pada 1993 - 1994. Ia juga diketahui Sekolah Perwira Wajib Militer di Pusat Pendidikan Infantri (Puadikif) Pusat.

"Jadi menang petarung, dia bukan hanya orang administratif, melainkan orang lapangan," ucapnya.

3. Pengamat sebut sentilan Erwan kurang etis

Wakil Gubernur Jabar Erwan Setiawan (Humas/Pemprov Jabar)
Wakil Gubernur Jabar Erwan Setiawan (Humas/Pemprov Jabar)

Sementara itu pengamat politik dari Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Pius Sugeng Prasetyo mengatakan, peristiwa sentilan ini seharusnya ditempatkan dalam kerangka komunikasi antar pemangku jabatan publik. Pius menyayangkan apabila bentuk komunikasi yang muncul justru lebih menyerupai 'sentilan' di ruang publik.

"Prinsipnya, ada tata cara yang pasti sudah dimiliki dan seharusnya ditaati oleh setiap pejabat publik," ujar Pius, dikutip Sabtu (21/6/2025).

Menurutnya, hubungan atau komunikasi antara pejabat seharusnya dibangun lewat cara yang elegan dan berorientasi pada kerja sama, bukan konflik terbuka. Dia menilai langkah yang disampaikan Erwan itu belum tepat.

"Bahwa sebaiknya dibangun komunikasi yang elegan, dalam arti disesuaikan dengan konteks hubungan antar-pejabat, dan diorientasikan untuk membangun sinergi," ungkapnya.

Adapun sentilan Wagub Erwan kepada Sekda Herman ini disampaikan langsung dalam kegiatan formal, di mana saat itu terdapat perwakilan fraksi untuk menyampaikan pandangan-pandangannya.

"Dan juga sekalian tanyakeun kamana wae (tanyain ke mana saja) Sekda gitu," kata Erwan disambut tepuk tangan anggota DPRD yang menghadiri rapat paripurna.

"Selama saya paripurna mewakili Pak Gubernur belum pernah saudara Sekda hadir dan sekarang pun di kantor gak pernah ada. Covq tanyakan yang terhormat anggota DPRD, terima kasih," ujar Erwan.

Menanggapi hal itu, Herman menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan ketidakhadirannya karena sedang menjalankan tugas dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

"Hatur uninga, patali jadwal Pak Gubernur sareng disposisi beliau tiasa ditingal di update protokol. (Dikarenakan bentrok dengan jadwal pak gubernur dan disposisi beliau, bisa dilihat dilihat di update protokol)," ujar dia, mengonfirmasi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us