Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Suku Sunda Dihina, Walkot Farhan: Serahkan Kasus ke Ranah Hukum

IMG_20251126_114256.jpg
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan. IDN Times/Debbie Sutrisno
Intinya sih...
  • Warga jangan perkeruh suasana
    • Farhan mengimbau warga untuk tidak membalas dengan tindakan serupa atau komentar yang memperkeruh suasana.
    • Martabat dijaga dengan kedewasaan, bukan kemarahan.
    • Mari percayakan pada aparat
      • Farhan mengajak masyarakat untuk mempercayai proses hukum yang berjalan.
      • Seluruh warga diminta menjaga persatuan dan menunjukkan sikap bijak di ruang digital.
      • Hina warga Sunda saat live stream di dalam mobil
        • Adimas Firdaus alias Resbob kembali mencuri perhat
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times- Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, angkat bicara terkait ramainya unggahan di media sosial yang diduga berisi penghinaan terhadap suku Sunda. Ia menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendukung penuh penegakan hukum dan meminta masyarakat untuk tidak terpancing provokasi.

Farhan menyebut, kasus penghinaan tersebut telah menjadi perhatian publik dan menyerahkan kepada penegakan hukum sesuai Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

“Kita serahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum. Masyarakat tidak perlu mengambil tindakan sendiri,” ujarnya, Jumat (12/12/2025).

1. Warga jangan perkeruh suasana

IMG_20251001_085051.jpg
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan. IDN Times/Debbie Sutrisno

Ia mengimbau, warga tidak boleh membalas dengan tindakan serupa maupun komentar yang dapat memperkeruh suasana. Menurutnya, menjaga martabat bukan dengan kemarahan, tetapi dengan kedewasaan dalam bersikap.

“Orang Sunda punya karakter sopan, dan berbudaya. Jangan sampai kita ikut melakukan penghinaan. Tetap tenang, jangan terprovokasi,” ungkapnya.

2. Mari percayakan pada aparat

Ilustrasi pengadilan kasus korupsi
Ilustrasi pengadilan kasus korupsi (www.pexels.com/ Sora Shimazaki)

Ia mengimbau agar masyarakat mempercayai proses hukum yang tengah berjalan. Farhan mengajak seluruh warga untuk menjaga persatuan serta menunjukkan sikap bijak di ruang digital.

“Biarkan aparat penegak hukum bekerja. Jangan ikut menyebarkan informasi yang tidak jelas atau memicu kebencian,” ujarnya.

3. Hina warga Sunda saat live stream di dalam mobil

ilustrasi ujaran kebencian di medsos (freepik.com/freepik)
ilustrasi ujaran kebencian di medsos (freepik.com/freepik)

Sebelumnya, sosok Adimas Firdaus alias Resbob kembali mencuri perhatian publik usai melontarkan kata-kata kasar terhadap suku Sunda dan suporter Persib, Viking. Resbob kini diburu warganet usai potongan video siaran langsung (live streaming) yang menghina suku Sunda dan Viking viral di media sosial.

Potongan video berdurasi singkat itu menyebar cepat dan memicu kemarahan publik, terutama dari masyarakat Sunda dan para pendukung Persib. Dalam video tersebut tampak Resbob tengah menyetir ditanya oleh temannya yang duduk di kursi samping.

"Semua orang Sunda anjing, Viking anj," ujar sang konten kreator dalam video tersebut.

"Kata-kata hari ini Bob!" ujar perekam video.

"Viking-Bonek sama aja, tapi yang anj hanya Viking," tegasnya.

Video tersebut langsung viral di media sosial hingga mengundang reaksi keras warganet, khususnya warga Jawa Barat.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Ribuan Ready Meals Disiagakan untuk Respons Bencana

12 Des 2025, 14:56 WIBNews