Sekda Jabar: Kualitas Air di Rusunawa Rancaekek Bermasalah

Bandung, IDN Times - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menemukan beberapa persoalan di Apartemen Transit Rancaekek, Kabupaten Bandung. Salah satu yang menjadi masalah yaitu kualitas air yang dinilai berbahaya dan harus diperbaiki.
Herman sudah meninjau langsung kondisi rusun pada Senin (24/3/2025). Ia juga berdialog dengan warga yang merupakan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) binaan Pemdaprov Jabar, Pemkot Bandung, serta Kementerian Perumahan dan Pemukiman, dan Kementerian Sosial.
1. Bisa jadi mengandung zat berbahaya

Salah satu keluhan yang disampaikan warga adalah kualitas air yang menyebabkan gatal-gatal. Menanggapi hal ini, Herman memastikan bahwa Pemdaprov Jabar akan segera menangani permasalahan tersebut.
"Bisa jadi ada zat yang berbahaya, ini masalah kesehatan, masalah air. Pemda segera menangani," kata Herman dikutip Selasa (25/3/2025).
Lebih dari 50 KK dari Kota Bandung dan Kota Cimahi sebelumnya telah direlokasi ke rusunawa ini beberapa bulan lalu. Sebagai bagian dari program pembinaan, mereka mendapatkan berbagai pelatihan keterampilan, mulai dari tata boga hingga hidroponik, dengan harapan mereka bisa mandiri dalam waktu satu tahun.
2. Berharap warga yang tinggal bisa lebih mandiri

Dalam kesempatan tersebut, Herman meninjau hasil pelatihan tata boga yang dijalani ibu-ibu PPKS. Berbagai makanan olahan telah diproduksi dan siap dipasarkan.
"Hasil buatan Ibu-ibu luar biasa. Ini nantinya akan didistribusikan dan dijual ke masyarakat. Mudah-mudahan ibu-ibu bisa mandiri," ujar Herman.
Ia juga mendorong para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang hadir untuk membeli produk buatan warga sebagai bentuk dukungan nyata.
3. Pemerintah Provinsi Jabar siap bantu usaha para penghuni

Salah satu peserta pelatihan, Yeni berbagi pengalaman bahwa dirinya telah mengikuti pelatihan hidroponik dan mulai menjalankan usaha mandiri. Namun, ia mengaku masih membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan usaha.
Herman pun menekankan pentingnya keterlibatan seluruh anggota keluarga dalam usaha ekonomi.
"Ibu-ibu sudah jagoan wirausaha, bapaknya juga harus ikut bekerja. Jangan hanya duduk diam," tegasnya.
Ia berharap program pembinaan ini dapat membantu warga PPKS keluar dari kondisi rentan dan menjadi keluarga yang mandiri secara ekonomi.
"Yang penting ada niat dan usaha. Pemda siap mendukung agar Ibu-ibu dan keluarga di sini bisa mandiri," katanya.