Rumah Zakat Ajak Warga Indonesia Terus Dukung Kemerdekaan Palestina

Bandung, IDN Times - Tragedi genosida dan blokade Israel hampir setahun dengan dimulainya pada 7 Oktober 2023. Perlakuan penjajahan ini bahkan sudah terjadi lebih dari 76 tahun.
Untuk mendukung kemerdekaan Palestina, Rumah Zakat mengajak masyarakat tidak bosan memberikan bantuan dalam bentuk apapun. Termasuk ide dan gagasan mengenai strategi yang bisa dilakukan untuk mendukung terwujudnya kemerdekaan Palestina.
“Sudah 76 tahun penjajahan dilakukan oleh bangsa Israel pada Palestina. Total korban jiwa sejak 1948 hingga 2023 sudah mencapai lebih dari 100.000 jiwa. Rumah Zakat mendukung langkah-langkah pemerintah Republik Indonesia dalam upaya menyuarakan untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina,” ungkap CEO Rumah Zakat Irvan Nugraha, Jumat (4/10/2024).
Sebagai lembaga amil zakat dan kemanusiaan terus, Rumah Zakat berkolaborasi dengan masyarakat serta pemerintah Indonesia dalam mendistribusikan bantuan kemanusiaan untuk Palestina. Hingga September 2024, lembaga ini telah mendistribusikan bantuan kepada 838.643 penerima manfaat di Gaza. Adapun bantuan yang diberikan berupa makanan, air bersih, obat-obatan, pakaian, hingga daging qurban.
1. Mari bantu warga Gaza untuk membangun rumah mereka kembali

Pada 18 September 2024, PBB mengeluarkan resolusi yang memutuskan bahwa Israel harus tinggalkan Palestina dalam kurun waktu satu tahun. Resolusi tak mengikat tersebut disahkan melalui pemungutan suara. Hasil pemungutan suara menunjukkan 124 negara mendukung, 14 negara menolak, dan 43 lainnya abstain.
Resolusi PBB tersebut memberikan angin segar bagi terwujudnya kemerdekaan Palestina. Meskipun kita tidak akan pernah tahu apakah Israel akan benar-benar keluar dari wilayah Palestina dalam kurun waktu satu tahun ini. Namun hal ini perlu untuk kita persiapkan bersama guna membantu masyarakat Palestina agar dapat hidup seperti sebelumnya. Apalagi PBB memprediksi pembangunan Kembali Gaza membutuhkan biaya Rp643 triliun dan waktu selama 15 tahun.
“Insya Allah kita akan berupaya membangun hunian sementara bagi masyarakat Gaza. Selain itu ada pula sekolah darurat, masjid darurat, hingga tempat bermain bagi anak-anak di Gaza. Doakan supaya rencana ini dapat berjalan dengan lancar,” ungkap Irvan.
Rencananya akan di bangun 500 shelter berukuran ukuran 21 m2 untuk keluarga besar dan 500 shelter ukuran 21 m2 untuk keluarga yang lebih kecil. Seluruh rumah sudah dilengkapi fasilitas rumah tangga lengkap dan juga kebutuhan air bersih serta listrik dari solar panel sebesar 3300 watt dan 4400 watt.
2. Kita harus konsisten dukung perjuangan Palestina

Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi kembali menegaskan Indonesia bakal konsisten memperjuangkan kemerdekaan Palestina, meski upaya tersebut terus dihalangi Israel. Hal ini diungkapkan Retno ketika menerima penghargaan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), kemarin.
“Perjalanan bangsa Palestina untuk mendapatkan haknya masih panjang. Kemerdekaan Palestina, upaya membela kebenaran serta keadilan, memerlukan negara-negara seperti Indonesia, yang secara konsisten berani mengatakan benar adalah benar dan yang salah adalah salah,” kata Retno di Jakarta, Kamis (3/10/2024).
Hampir satu tahun serangan Israel ke Gaza, setidaknya 41.700 orang telah tewas, di mana 15 ribu orang adalah anak-anak. Lebih dari 90 ribu orang terluka dan lebih dari 70 persen perumahan di Gaza rata dengan tanah.
3. Israel ingin hilangkan Palestina

Retno sempat menceritakan sepekan selama menghadiri Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS), isu Palestina menjadi agenda utama dari Indonesia. Banyak negara-negara lain juga menyoroti isu ini.
“Dalam pidato di depan SMU PBB kemarin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sama sekali tidak menyebut Palestina. Ini bukan tanpa maksud. Maksudnya adalah jelas, yaitu menghilangkan Palestina, menghilangkan hak-hak Palestina dan menihilkan harapan kemerdekaan Palestina serta solusi dua negara,” tutur Retno.