Polemik Damri Banjar-Pangandaran, Disparbud Jabar: Akses Harus Dibuka

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah mencari solusi soal ditundanya pengoperasian feeder Damri rute Banjar-Pangandaran PP. Langkah ini diambil setelah adanya dari penolakan organisasi angkutan (Organda) di Kota Banjar.
Rute bus penghubung itu bisa beroperasi beroperasi sejak 17 Maret 2025 lalu. Namun, karena terjadi penolakan, hingga saat ini trayek belum beroperasi maksimal.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, wilayah Pangandaran merupakan primadona apalagi menjelang libur lebaran. Sehingga, akses harus dibuka seluas-luasnya.
"Yang pasti kami akan selalu memberikan hal yang terbaik bagi masyarakat dan wisatawan. Karena bagaimanapun juga wisatawan ini kan butuh akses ya kan, butuh juga transportasi yang memang representasi dan kami berupaya keras ke arah sana," ujar Benny, dalam ketegangannya, Senin (24/3/2025).
1. Organda belum sepenuhnya siap

Menurut Benny, penolakan tersebut muncul akibat adanya konflik kepentingan. Benny, yang pernah menjabat sebagai Penjabat Bupati Pangandaran, menjelaskan bahwa situasi ini melibatkan organisasi angkutan darat.
Meskipun demikian, mereka tetap berusaha mempersiapkan akses yang diperlukan oleh masyarakat. Sementara itu, Damri telah siap untuk mengatasi masalah ini.
"Damri sendiri tidak memiliki masalah, meski Organda sebenarnya belum sepenuhnya siap," ujarnya.
2. Pro dan kontra wajar terjadi

Benny menyadari penolakan terhadap Damri dapat berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan. Dengan demikian, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Banjar, Pemerintah Kabupaten Pangandaran, serta Dinas Perhubungan.
Benny menegaskan, situasi tersebut harus segera ditangani karena dikhawatirkan menghambat sistem pariwisata di Jabar. Ia berharap masalah ini dapat diselesaikan sebelum perayaan Lebaran dimulai. Oleh karena itu, dalam waktu satu pekan ke depan, penolakan tersebut diharapkan dapat diatasi.
"Setiap kebijakan pasti ada yang setuju dan tidak setuju. Namun, seiring berjalannya waktu, pasti akan ada solusi. Masalah ini akan terselesaikan," ucapnya.
3. Banjar diminta gelar karpet merah untuk wisatawan

Di sisi lain, selain akan berupaya agar akses tersebut dapat beroperasi, Benny pun mendorong agar Pemerintah Kota Bandung menangkap peluang tersebut dengan turut membenahi layanan mereka kepada para wisatawan yang hendak ke Pangandaran. Ia memastikan, wisatawan dapat transit di Kota Banjar.
"Saya sampaikan ke teman-teman Banjar tolong kulinernya dibuatkan di sana sehingga mereka sebelum berangkat ke Pangandaran itu bisa mampir untuk melakukan aktivitas ekonomi terutama di kuliner Banjar," ucapnya.
"Insya Allah ada solusi."