Penasihat Presiden Ajak Kampus Jadi Motor Keberhasilan SDGs

Bandung, IDN Times - Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) yang diintegrasikan ke dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Kehadiran perguruan tinggi sebagai pusat pengetahuan (center of excellence) membantu pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, hingga pelaporan. Hal ini disampaikan Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro dalam kegiatan di Telkom University, Senin (2/12/2024).
Dia menuturkan, insititusi pendidikan tinggi harus bisa menjadi teladan dalam menghadapi tantangan global, menurunkan ketimpangan sosial, hingga memperbaiki perubahan iklim yang sekarang sangat dirasakan bukan hanya di negara berkembang, tapi juga negara maju.
"Telkom punya peluang untuk jadi motor penggerak perubahan ini. Univesitas harus bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam menghadapi tantangan global agar bisa adil, inklusif, dan berkelanjutan" kata dia.
1. Mahasiswa punya peran penting dalam keberlanjutan dunia

Menurutnya, perubahan ke arah yang lebih baik bukan hanya menjadi tugas pemerintah, tapi semua elemen masyarakat termasuk mahasiswa. Setiap orang harus bisa menjadi pribadi yang bertanggung jawab menjaga keberlanjutan planet bumi ini.
Dia mencontohkan, para mahasiswa biasa punya kegiatan di kampus maupun luar kampus yang kemudian membeli makanan untuk kegiatan tersebut. Sayangnya, masih banyak acara kemudian menghasilkan limbah baik itu organik dari sisa makanan, maupun plastik.
Dari hal kecil ini mahasiswa bisa melakukan perubahan dengan menjaga agar setiap kegiatan tidak menghasilkan limbah terlalu banyak.
"Kalau tidak menghasilkan sampah kan tidak mungkin, tapi kita harus sadar agar konsumsi itu tidak berlebihan. Dan kita harus bisa bertanggung jawab dengan konsumsi yang dilakukan," ungkap Bambang.
2. Kolaborasi dengan industri pun harus ditingkatkan

Sementara itu, Rektor Telkom University Prof. Dr. Adiwijaya menuturkan bahwa kampus harus menjadi wadah anak muda menghadirkan kreativitas dan inovasi dalam berbagai hal termasuk yang berdampak pada masa depan dunia. Perguruan tinggi menjadi salah satu lembaga yang turut dilibatkan dalam penerapan SDG’s. Implementasi SDG’s di lingkungan perguruan tinggi merupakan salah satu aspek krusial, terlebih sebagai lembaga yang turut bertanggung jawab terhadap isu-isu global.
Melalui peranannya sebagai lembaga riset, perguruan tinggi memiliki kapasitas untuk mengembangkan solusi inovatif terhadap tantangan-tantangan global yang teridentifikasi dalam SDG’s. Seperti halnya menghadirkan inovasi energi bersih, air bersih, dan infrastruktur yang ramah lingkungan. Implementasi SDG’s dalam penelitian tidak hanya menunjang lahirnya inovasi, melainkan kolaborasi lintas disiplin yang menghasilkan teknologi dan metodologi yang lebih berkelanjutan.
Di samping itu, integrasi SDG’s di perguruan tinggi dapat membentuk pola pikir mahasiswa sebagai agen perubahan yang peka dengan isu-isu lingkungan, sosial, dan ekonomi. Melalui kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat, memungkinkan mahasiswa untuk terlibat dalam proyek-proyek yang mendukung SDG.
"Dan, kolaborasi antara kampus da industri pun sangat penting dijalin sehingga target Indonesia Emas bisa terwujud," kata Adiwijaya.
3. Beragam inovasi hadir dari mahasiswa Telkom

Sejauh ini Telkom University (Tel-U) berkomitmen untuk berkontribusi untuk dunia dengan menanamkan poin SDG’s sebagai bagian dari visi universitas.Tel-U terus menghadirkan solusi inovatif untuk tantangan dunia dengan menghadirkan Digital Collaboration for Sustainability (DCS) sebagai SDGs Center yang berperan sebagai pusat penelitian dan pengembangan yang berfokus pada pencapaian SDG’s.
DCS hadir dengan ke-khasan pada kolaborasi stakeholders dalam pengembangan dan penggunaan teknologi digital yang menunjang keberlanjutan. Dengan mengimplementasikan kolaborasi pentahelix yang melibatkan akademisi, bisnis, masyarakat, pemerintah dan media, DCS adalah wadah dalam memberikan kontribusi pada pembangunan berkelanjutan Indonesia dan mencapai kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kolaborasi DCS dengan berbagai pihak membantu mewujudkan solusi yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Berbagai inovasi yang telah dikembangkan mendukung SDGs, seperti SIMONA (sistem monitoring aquaponik terintegrasi). Tel-U juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) dalam bidang pendidikan dan sanitasi. Disertai dengan komitmen untuk mengurangi emisi karbon dan konsumsi energi, serta mengembangkan teknologi hijau untuk mendukung SDGs.
Selain itu beberapa produk lainya seperti alat pencacah kompos yang kemudian dijadikan pakan maggot, mesin pembakar sampah, Ecopinc, hingga Hamonila.
"Kami juga menjalin kerja sama strategis dengan Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia (KND) untuk mengembangkan laman yang dirancang khusus untuk meningkatkan inklusi digital dan memenuhi hak penyandang disabilitas di Indonesia," ujarnya.
Kolaborasi PT Telkom Indonesia dan Tel-U juga turut menghadirkan gagasan inovatif yang berkontribusi pada pencapaian SDGs melalui kebermanfaatan sosial dan peningkatan ekonomi yang terukur melalui kegiatan Innovillage. Program ini mendorong talenta digital muda untuk mengembangkan proyek sosial yang menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat Indonesia.