Pemkot Bandung Pastikan Belum Ada Lonjakan Kasus COVID-19

- Pemerintah Kota Bandung memastikan belum terjadi lonjakan kasus COVID-19, meski Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan surat edaran kewaspadaan.
- Data terbaru menunjukkan tren penurunan kasus COVID-19 di Indonesia, namun Wali Kota Bandung tetap mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh.
- Varian dominan COVID-19 di beberapa negara Asia Tenggara adalah XEC, JN.1, LF.7, NB.1.8, dengan transmisi penularannya masih relatif rendah dan angka kematian juga rendah.
Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung memastikan belum terjadi lonjakan kasus COVID-19, walau Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan surat edaran untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul kenaikan kasus di sejumlah negara Asia Tenggara.
“Untuk di Kota Bandung, belum ada data dan belum ada lonjakan,” kata Wali Kota Bandung Muhammad Farhan di Bandung, Senin (2/6/2025).
1. Tetap waspada sebelum terjadi penyebaran

Farhan mengatakan, meski tidak terjadi peningkatan kasus secara nasional, tapi data terbaru dari Kementerian Kesehatan telah menunjukkan tren penurunan.
“Kita memang sudah menghadapi bahwa ada peningkatan, tetapi pada saat bersamaan, sehari setelah surat itu keluar, dapat lagi data dari Kemenkes, sudah turun lagi. Kita mah waspada,” kata dia.
2. Warga harus tetap jaga kesehatan

Farhan mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama di tengah cuaca yang tidak menentu.
“Bicara soal penyakit sejenis influenza ini tidak lepas dari masalah higienisme. Maka tolong, warga agar menjaga higienisme perorangan. Jangan lupa minum suplemen, jaga asupan gizi, dan jangan terus-menerus makan jajanan,” katanya.
3. Waspadai penularan dari negara lain

Sebelumnya, Plt. Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes Murti Utami mengatakan, memasuki minggu ke-12 2025 sampai saat ini, COVID-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.
"Varian COVID-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1, dan di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1). Meski demikian transmisi penularannya masih relatif rendah, dan angka kematiannya juga rendah," ujar Murti.
Adapun situasi COVID-19 di Indonesia, memasuki minggu ke-20 saat ini menunjukkan tren penurunan kasus konfirmasi mingguan dari 28 kasus pada minggu ke-19 menjadi 3 kasus pada minggu ke-20 atau positivity rate sebesar 0,59 persen, dengan varian dominan yang beredar adalah MB.1.1.