Pemkot Bandung Catat Ada 12.170 Kasus HIV/Aids Sejak 1991

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung mencatat kasus HIV/Aids masih terjadi meski angkanya terus ditekan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan sejak 1991 hingga 2024 terdapat 12.170 kasus yang tercatat.
Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asep Saeful Gufron mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menegaskan komitmennya dalam penanggulangan dan menyeruakan hak setara bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHIV). Selain itu penting juga untuk merangkul ODHA agar tidak termarjinalkan, serta mendorong mereka yang belum menjalani pengobatan untuk segera berobat.
“ODHIV harus dirangkul dan tidak boleh ada diskriminasi. Kami juga mengajak kecamatan untuk memetakan dan mengedukasi masyarakat agar penderita HIV/AIDS bersedia terbuka dan menjalani pengobatan,” ujar Asep, Senin (9/12/2024).
1. Banyaknya dari luar Kota Bandung

Dia pun mengajak masyarakat untuk mengakhiri stigma, diskriminasi, dan ketidaksetaraan dalam penanganan HIV/AIDS terutama di Kota Bandung. Saat ini banyak orang yang terkena HIV/AIDS merupakan warga luar Kota Bandung.
“Mari bersama-sama memperjuangkan hak setara bagi ODHIV, meningkatkan edukasi, serta memberikan dukungan agar mereka merasa diterima di masyarakat. Bersama, kita bisa mengakhiri AIDS,” katanya.
2. Targetkan tak ada infeksi baru pada 2030

Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Kota Bandung, Momon Ahmad Imron Sutisna, mengatakan, pemerintah bersama seluruh stakeholder berkomitmen mencapai target Three Zero pada 2030 yakni tidak ada infeksi HIV baru, tidak ada kematian akibat AIDS, dan tidak ada stigma terhadap ODHIV.
Untuk itu, Pemkot Bandung melaksanakan berbagai kegiatan edukatif dan kolaboratif, diantaranya pelatihan kader remaja di 30 SMP dan 30 MTs, kampanye pencegahan HIV/AIDS oleh universitas dan institusi kesehatan. Kemudian ada juga seminar internasional hybrid oleh RSHS, sertaa pembagian informasi tentang infeksi menular seksual (IMS).
3. Ini data terbaru kasus HIV di Jabar

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan, penderita HIV/AIDS di tahun 2024 tidak mengalami peningkatan signifikan dibandingkan 2023. Pada tahun ini, kasus Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) tercatat ada penurunan.
Hal itu diketahui berdasarkan data yang tercatat dari awal hingga penghujung tahun ini. Kepala bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar, Rochady Hendra Setia Wibawa mengatakan, jumlah data pasien penderita HIV/AIDS di Jabar 2023 tercatat 9.710 dan tahun 2024 tercatat 8.886.
Dari jumlah itu, penderita perempuan di tahun 2023 ada 2.464 orang dan tahun 2024 ada 2.121 orang. Sementara jumlah ibu Hamil positif HIV/AIDS di tahun 2023 sejumlah 560 bumil (ibu hamil), untuk 2024 didapat 275 bumil," ujar Rochady saat dikonfirmasi Jumat, (29/11/2024).