Presiden Jokowi Membuka Rakernas Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana dan Penurunan Stunting (youtube.com/Sekretariat Presiden)
Sebelumnya, Presiden Jokowi berpesan agar para kepala daerah berhati-hati terhadap penerapan tarif yang ditetapkan oleh keputusan kepala daerah.
"Saya berikan contoh saja tarif PDAM (perusahaan daerah air minum). Hati-hati. Kalau urusan listrik itu urusan kita, urusan BBM urusan kita, tapi daerah tarif angkutan misalnya tarif PDAM menentukan itu bisa menjadikan inflasi naik," ujar Presiden dikutip dari ANTARA.
Perhitungan kenaikan tarif tersebut harus benar-benar memperhitungkan kemampuan rakyat sebagai pelanggan.
"Jadi dihitung betul kalau masih kuat ditahan, kalau tidak kuat naik tidak apa-apa tapi sekecil mungkin, jangan sampai ada PDAM naik lebih dari 100 persen karena data yang masuk ke saya ada," kata Presiden pula.
Presiden Jokowi juga meminta agar kepala daerah berhati-hati terhadap kenaikan harga-harga kebutuhan pokok.
"Hati-hati dengan kenaikan beras. Kita harus bekerja detail seperti itu. Apa yang naik di lapangan? Beras! Saya sudah dua hari lalu peringatkan Bulog masalah ini, karena di lapangan 79 daerah mengalami kenaikan yang tidak sedikit," ungkap Presiden.
Temuan lainnya, menurut Presiden Jokowi, kenaikan harga telur ayam di 89 daerah, kenaikan harga tomat di 82 daerah, dan kenaikan harga daging ayam ras di 75 daerah.
"Tolong bupati, wali kota, gubernur sering-sering masuk pasar cek betul apa data yang diberikan sesuai fakta-fakta di lapangan," ujar Presiden.