Lalu Lintas Pantura Cirebon Macet, Dominasi Kendaraan Luar Kota

Cirebon, IDN Times - Arus lalu lintas di jalur Pantura Kabupaten Cirebon tepatnya di sepanjang Jalan Ir H Juanda hingga Jalan Otto Iskandar Dinata, Kabupaten Cirebon mengalami kepadatan pada Jumat (4/4/2025).
Pantauan di lokasi sekira pukul 12.30 WIB menunjukkan antrean kendaraan mengular sepanjang kurang lebih 4,2 kilometer dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta.
Dominasi kendaraan pribadi berpelat luar kota, seperti B, F, dan D, terlihat memadati jalur tersebut, diselingi sejumlah bus antar kota dan truk logistik yang mulai kembali beroperasi.
Sementara itu, arus dari arah sebaliknya, yakni dari Jakarta menuju Jawa Tengah, terpantau relatif lancar. Hanya sesekali terjadi perlambatan akibat penyeberangan pejalan kaki dan kendaraan lokal di simpang-simpang padat seperti di depan Pasar Pasalaran dan kawasan Plered.
1. Kepadatan akibat penyempitan dan simpang jalan yang tak terkontrol

Di tengah antrean panjang tersebut, mayoritas pemudik tetap menunjukkan sikap sabar dan antusias.
Salah satunya adalah Rani Mulyani (34 tahun), warga asal Bandung yang mudik ke Semarang dan kini dalam perjalanan kembali ke ibu kota Jawa Barat.
"Macetnya mulai terasa dari Brebes, tapi pas masuk Cirebon ini agak parah karena jalannya banyak belokan dan pasar. Tapi ya, masih bisa jalan walau lambat," ujar Rani saat ditemui di dekat simpang Plered, Jumat (4/4/2025).
Ia bersama suami dan dua anaknya memilih jalur pantura karena ingin sekalian mampir ke rumah kerabat di Indramayu.
Meski harus bersabar menghadapi antrean panjang, ia mengaku bersyukur masih bisa pulang dengan selamat.
2. Rest area dan warung pinggir jalan diserbu

Di tengah kemacetan panjang, warung-warung kecil dan tempat istirahat informal di pinggir jalan justru mengalami peningkatan pengunjung.
Beberapa pemudik memilih berhenti sejenak untuk beristirahat, mengisi bahan bakar, atau sekadar membeli makanan ringan.
"Alhamdulillah ramai, sejak kemarin banyak yang mampir. Mereka capek macet, jadi beli kopi atau gorengan sambil istirahat," ujar Sari, pemilik warung kopi sederhana di Pantura Cirebon.
Ia mengaku dalam dua hari terakhir omzetnya meningkat hampir dua kali lipat dibanding hari biasa. Selain pemudik, banyak juga warga lokal yang ikut berjualan makanan dan minuman di sekitar titik-titik padat.
3. Puncak arus balik berlangsung hingga akhir pekan

Berdasarkan data dari Posko Nasional Angkutan Lebaran, puncak arus balik gelombang kedua diprediksi terjadi pada Sabtu dan Minggu, 5–6 April 2025. Hal ini disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang mengambil cuti tambahan dan memilih kembali setelah akhir pekan.
Pemerintah daerah dan aparat gabungan terus mengimbau pemudik untuk tidak terburu-buru dalam perjalanan. Keselamatan menjadi prioritas utama.
Jika lelah, pemudik disarankan untuk beristirahat di tempat yang aman, baik di rest area resmi maupun titik singgah yang disediakan warga setempat.
Dengan kondisi arus balik yang mulai padat dan diprediksi meningkat dalam dua hari ke depan, kewaspadaan dan kesabaran menjadi kunci utama.