Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Korban Dokter Cabul di Garut Sudah Ada Lima Orang

Ilustrasi pemerkosaan. (Dok. Istimewa)

Bandung, IDN Times - Korban dari dokter MSF (33) yang tersandung kasus pelecehan seksual serta percobaan pemerkosaan di Kabupaten Garut, mulai berani melaporkan apa yang menimpa mereka ke pihak kepolisian. Melalui posko yang dibuka para korban dari dokter MSF akhirnya membuat laporan resmi. Saat ini total korban dari MSF yang melapor sudah ada lima orang.

"Iya sudah lima orang yang melapor," kata Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, saat dihubungi, Selasa (22/4/2025).

1. Salah satunya yang viral di medsos

ilustrasi dokter (freepik.com/8photo)

Joko mengatakan, dari lima korban tersebut salah satunya merupakan korban yanng videonya sempat viral di media sosial. Korban itu, kata Joko saat ini sudah melapor secara resmi.

"(Termasuk) Korban yang (videonya) viral," katanya.

Joko menuturkan, saat ini pihaknya masih terus membuka posko bagi masyarakat yang merasa menjadi korban dokter MSF. Polisi juga, masih terus melakukan pemeriksaan terhadap tersangka.

2. Coba perkosa pasiennya

Ilustrasi pemerkosaan di Asrama Polres Belu. (pexels.com/Andrea Pamela)

Kasus dugaan pelecehan terhadap pasien di salah satu klinik di Kabupaten Garut oleh Dokter Muhammad Syafril Firdaus (MSF) masih menjadi perhatian publik. Baru-baru ini, Polisi mengungkapkan beberapa fakta baru terhadap kasus itu. 

Menurut polisi, pelaku sebenarnya pernah melakukan kekerasan atau percobaan pemerkosaan terhadap salah seorang pasiennya. Kapolres Garut AKBP M. Fajar Gemilang, sebelumnya  mengungkapkan bahwa aksi percobaan pemerkosaan yang dilakukan dokter MSF, berawal saat salah seorang pasien mendatanginya untuk konsultasi kesehatan. 

"Jadi si pelaku memanfaatkan ketika ada korbannya sebagai pasien dia minta konsultasi kesehatan datang misalkan ke sebuah klinik, ke klinik yang di Garut itu," ujar Fajar.

3. Modusnya ada yag ajak pemeriksaan di rumah korban

ilustrasi dokter kandungan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Setelah mendapatkan tindakan medis di klinik tersebut, sang pelaku kemudian melakukan komunikasi dengan korban melalui aplikasi WhatsApp di mana pesannya berupa sebuah permintaan agar dilakukan tindakan medis di kediaman korban. 

"Di hari berikutnya dia WA secara pribadi, jadi langsung komunikasi pribadi untuk mengadakan tindakan medis selanjutnya di tempat korban," ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
Debbie sutrisno
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us