Kawasan Bandung Utara Kritis, Upaya Penghijauan Terus Dilakukan

Bandung, IDN Times - Bandung Utara yang dulunya dikenal sebagai paru-paru Kota Bandung, kini terancam akibat bangunan bangunan liar serta praktik pertanian yang tidak sesuai dengan aturan, dan menyebabkan kawasan ini menjadi gundul hingga berdampak pada perubahan iklim.
Dampak lainnya juga berpotensi membuat daerah di bawahnya terkena bencana alam dan persoalan lainnya. Untuk meminimalisir hal itu, upaya penghijauan pun harus tetap dilakukan baik dari pemerintah sebagai pemangku kepentingan dalam hal ini pemerintah daerah, provinsi dan pihak swasta serta lainnya.
1. Ditanami durian dan alpukat
Bertepatan dengan Hari Bumi Internasional, Sharing Happiness, Lokadesa, Ekspedisi Durian Nusantara bersama Masyarakat Desa Mekarmanik, Kabupaten Bandung, turut berusaha melakukan penghijauan wilayah Kawasan Bandung Utara dengan menanam pohon.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, termasuk Kepala Desa Mekarmanik, perwakilan Dinas Kehutanan, serta masyarakat setempat.
"Kami berharap masyarakat dapat merawat pohon yang telah ditanam dengan sepenuh hati," kata Noor Yahya, Direktur Lokadesa, yang menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan.
2. Penanaman pohon juga berdampak positif ke masyarakat
Sementara itu, Zaeni Ramdan Direktur Sharing Happiness, menyatakan bahwa kawasan Bandung Utara saat ini sudah mulai gundul dan berharap gerakan penanaman pohon ini dapat menghijaukan kembali kawasan tersebut dan membuat udara menjadi lebih sejuk.
Kepala Desa Mekarmanik, Nanang Suryana mengklaim, penanaman pohon dapat memulihkan kembali kondisi Kawasan Bandung Utara. Selain itu, hal tersebut pun dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat karena pohon yang ditanam berupa pohon alpukat dan durian.
"Evaluasi program yang telah terlaksana tahun lalu di desa ini menunjukkan bahwa menanam pohon yang menghasilkan dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat, oleh karenanya kami memilih alpukat dan durian," ujarnya.
3. Durian merupakan pohon penyumbang oksigen terbesar
Kemudian, Edi Kusnadi dari Dinas Kehutanan menyatakan bahwa program ini sejalan dengan program pemerintah dan berharap dapat membawa dampak ekonomi positif bagi masyarakat.
Dalam Pembukaan event ini, Ketua Eksplorasi Durian Nusantara, Rizki juga berpesan untuk meluruskan niat sebelum menanam durian. Menurutnya, niatkan untuk sedekah oksigen, karena durian adalah pohon penyumbang oksigen terbesar diantara pohon-pohon lainnya.
Dengan penanaman pohon ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan melestarikan alam. Semoga gerakan ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya untuk terus menjaga dan melestarikan alam.