Kasus Kematian Sekeluarga di Indramayu Masuk Tahap Penyidikan

- 11 saksi dimintai keterangan terkait kasus kematian sekeluarga di Indramayu
- Polisi belum menjelaskan tindak pidana yang ditemukan penyidik dalam kasus tersebut
- Jenazah korban dimakamkan di pemakaman keluarga Desa Sindang, Kecamatan Sindang
Indramayu, IDN Times - Kasus kematian satu keluarga yang beranggotakan lima orang di Indramayu memasuki babak baru. Penyidik Polres Indramayu kini meningkatkan status kasus tersebut dari penyelidikan ke penyidikan.
Kasi Humas Polres Indramayu AKP Tarno mengatakan, naiknya status tersebut dilakukan lantaran penyidik menilai ada kasus hukum yang terjadi di Kelurahan Paoman, Kecamatan dan Kabupaten Indramayu itu.
"Sampai saat ini, update dari penanganan kasus perihal yang menimpa satu keluarga di Paoman, tim penyidik meningkatkan statusnya ke penyidikan. Karena dari rekan-rekan penyidik, saat ini menemukan ada peristiwa pidana pada kasus tersebut," kata Tarno, Kamis (4/9/2025)
1. Sebanyak 11 saksi susah dimintai keterangan

Dalam prosesnya, jelas Tarno, jumlah saksi yang dimintai keterangan terkait kasus tersebut terus mengalami penambahan. Hingga saat ini sudah ada 11 orang yang dimintai keterangan sebagai saksi.
"Dari awal kami sebenarnya meminta (keterangan) dari pelapor dan warga di situ. Pertama lima orang, kemudian berkembang jadi sebelas orang sampai saat ini. Mungkin akan bertambah sesuai dengan kebutuhan atau keperluan penyidikan," katanya.
Kendati demikian, Tarno belum bersedia menyebut saksi-saksi itu secara rinci. Secara garis besar, jelas dia, para saksi yang sudah dimintai keterangan itu di antaranya berasal dari warga sekitar dan keluarga.
"Termasuk dari warga. Ya, keluarga pun, yang berkaitan dengan peristiwa tersebut, yang mengetahui, mendengar, ataupun yang berhubungan dengan peristiwa tersebut, kami mintai keterangan," papar dia.
2. Polisi belum jelaskan tindak pidana yang ditemukan penyidik

Disinggung terkait jenis pidana yang ditemukan penyidik, apakah pembunuhan murni atau bukan, Tarno kembali belum berkenan menyampaikannya secara rinci.
"Masih kami dalami. Yang jelas, dari rekan-rekan penyidik, bahwa di dalam kasus tersebut sudah kami temukan peristiwa pidana. Itu sudah berdasarkan bukti awal dan lain-lain, makanya ditingkatkan ke proses penyidikan," ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan Tarno saat dimintai tanggapan terkait kabar yang beredar di kalangan masyarakat. Beberapa kabar yang beredar di antaranya keberadaan mobil di titik tertentu. Keberadaan mobil tersebut dinilai memiliki kaitan dengan kasus kematian tragis itu.
"Hal tersebut, mohon maaf, karena kepentingan penyidikan tidak bisa kami publikasikan. Untuk detail, akan kami rilis berikutnya," katanya.
3. Jenazah dimakamkan di pemakaman keluarga

Sementara itu, lima jenazah korban yakni Syahroni, Budi (anak dari Syahroni), Euis (menantu dari Syahroni), serta dua anak di bawah umur (anak dari Budi dan Euis) sudah dimakamkan pada Rabu (3/9/2025).
Para korban ditemukan meninggal dan dikuburkan di Jalan Siliwangi, Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu. Setelah ditemukan, kelima korban itu dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk diotopsi. Rabu kemarin, korban dibawa pulang untuk dimakamkan secara normal.
Selanjutnya, kelima jenazah itu tidak dimakamkan di Kelurahan Paoman. Mereka justru dimakamkan di pemakaman keluarga Desa Sindang, Kecamatan Sindang.