Kadin Jabar Sayangkan Adanya Orang yang Ganggu Stabilitas Organisasi

Bandung, IDN Times - Sejumlah anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat berencana menyelenggarakan Musyawarah Provinsi (Musprov) untuk memilih Ketua Kadin Jabar yang baru hari ini, Senin (3/3/2025) di Kota Bandung. Padahal saat ini Ketua Kadin Jabar sudah dijabat oleh Almer Faiq Rusydi.
Ditemui di kantornya, Minggu (2/3/2025) malam, selepas buka bersama dengan anggota kadin dari berbagai daerah, Almer mengaku bahwa dia tidak tahu dengan adanya rencana Musprov.
Menurut dia, semestinya pihak-pihak yang menggelar Musprov merujuk kepada semangat Munas Konsolidasi Persatuan Kadin yang menandai berakhirnya dualisme kepemimpinan antara Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie pada pertengahan Januari lalu.
Almer mengatakan bahwa satu Kadin Jabar itu merupakan hasil dari Musyawarah Provinsi (Musprov) yang sudah digelar pada 15 Oktober 2024. Dalam pertemuan tertinggi organisasi itu, Almer terpilih sebagai nahkoda.
"Pak Anindya Bakrie pernah menyampaikan, bersatu kita kuat, bercerai kita runtuh, mengajak seluruh emen para pengusaha yang bergabung di Kadin untuk semuanya bersatu, baik tingkat Kadin Kota Kabupaten maupun tingkat provinsi," kata Almer.
1. Tegak lurus dengan Kadin Pusat
Dia menegaskan bahwa Kadin Jawa Barat solid, kompak, dan tegak lurus kepada Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie. Jabar pun akan melanjutkan dan ikut serta dalam melaksanakan program pemerintah baik di tingkat nasional maupun di Jawa Barat.
Saat ini, dunia usaha pun tengah disibukan dengan derap program Pemerintahan Prabowo Subianto. Karena itu, dia menyebut energi yang ada seharusnya dicurahkan dalam merespon dinamika tersebut. Apalagi dengan posisi Jabar yang strategis.
"Jawa Barat merupakan salah satu barometer yang harus kita jaga agar suasananya tetap kondusif. Yang paling penting adalah pertumbuhan ekonomi 8 persen di Jawa Barat bisa segera terlaksana," ujarnya.
Hal itu pun, katanya, sejalan dengan semangat Ketua Umum Kadin, Anindya Bakrie bahwa kondisi saat ini membutuhkan soliditas.
Demikian pula dengan pesan Presiden yang meminta Kadin untuk menjaga persatuan guna menyukseskan pembangunan.
2. Fokus jalankan program kerja

Karena itu, ia memilih tak menanggapi gelaran Musprov Kadin yang disebut-sebut digelar hari ini. Almer juga mengaku kenal dengan sejumlah figur penggeraknya, memilih untuk fokus dengan program kerja yang sudah disusun.
Dia mengingatkan kepada semua elemen dunia usaha di Jawa Barat bahwa saat ini merupakan momentum untuk menguatkan soliditas. Tantangan yang dihadapi tak mudah dan leluang yang ada pun tak jarang membutuhkan energi bersama-sama seluruh anggota.
"Fokus untuk program-program kerja di Kadin termasuk yang bisa kami kolaborasikan dengan pemerintah, berkolaborasi pula dengan stakeholder lainnya khususnya yang ada di Jawa Barat," kata dia
3. Pemilihan ulang ketua tidak akan sah

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia Jawa Barat, Ian Syarif, memberikan pandangan terkait dinamika yang muncul dalam Muprov Kadin Jabar VIII yang akan diselenggarakan.
Menurutnya, Muprov yang telah berlangsung beberapa waktu lalu penting untuk menegaskan bahwa keberlanjutan organisasi harus berlandaskan mekanisme yang sah dan terstruktur.
Suksesi ini merupakan bagian dari kesinambungan kepemimpinan yang telah berjalan sesuai prosedur yang berlaku.
Sayangnya, kata dia, muncul upaya dari pihak tertentu yang berusaha mengadakan pemilihan ulang di luar mekanisme yang telah ditetapkan. Langkah ini tidak hanya berpotensi menciptakan dualisme kepemimpinan, tetapi juga mengganggu stabilitas organisasi serta merusak kredibilitas Kadin Jabar sebagai institusi yang menaungi dunia usaha di wilayah ini.
"Kami menegaskan bahwa kepemimpinan yang telah terpilih adalah hasil dari proses yang sah dan legitimate. Jika ada pihak yang ingin memimpin Kadin Jabar, seharusnya mereka mengikuti prosedur pemilihan yang berlaku sejak awal, bukan mencari jalan pintas dengan membentuk Musprov tandingan yang tidak memiliki dasar yang kuat," kata Ian.
Dia mengajak seluruh pihak untuk kembali kepada koridor organisasi yang tertib dan sesuai dengan aturan yang telah disepakati.