JQR Beri Kursi Roda untuk Penyandang Disabilitas Korban Gempa Cianjur

Bandung, IDN Times - Jabar Quick Response (JQR) memberikan bantuan kursi roda bagi penyandang disabilitas korban gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur. Adapun pemberian ini masuk dalam Penyediaan Alat Bantu Disabilitas (Pena Budi).
Nizar Ilyasa selaku Manager Operasional JQR mengatakan bahwa bantuan kursi roda ini merupakan salah satu prioritas kebutuhan warga terdampak khususnya bagi warga yang membutuhkan kursi roda maupun alat bantu jalan lainnya.
"Bantuan alat penunjang untuk masyarakat disabilitas yang diakibatkan terkena reruntuhan yang menyebabkan korban jadi disabiltas. Support dari kami berupa kursi roda dan tongkat jalan," ungkap Nizar melalui keterangan resminya, Kamis (22/12/2022).
1. Bantuan diberikan ke tiga kecamatan terdampak

Nizar menjelaskan pihak JQR sendiri telah melakukan pendataan untuk bantuan penyediaan alat disabilitas ini. Adapun korban gempa disabilras ada di tiga kecamatan yakni Kecamatan Cugenang, Pacet, Warungkondang.
Cugenang dengan jumlah disabilitas laki-laki sebanyak 111 orang, dan disabilitas perempuan sebanyak 165 orang. Kecamatan Pacet dengan penyandang disabilitas laki-laki sebanyak delapan orang, dan disabilitas perempuan sebanyak sembilan orang.
2. Semua bantuan sudah didistribusikan dengan baik

Selain itu, ada juga Kecamatan Warungkondang dengan disabilitas laki-laki sebanyak 13 orang, dan disabilitas perempuan sebanyak 12 orang. Bantuan juga diberikan semuanya pada korban tersebut.
"Sebagian bantuan kursi roda sudah kami distribusikan untuk penyandang disabilitas," ungkapnya.
3. Ada program baru yang akan diluncurkan JQR

JQR meluncurkan program bantuan lanjutan yang diberi nama "Jabat Tangan" Untuk Cianjur yang artinya Jabar Bantu Tangani Kebencanaan. Program ini bertujuan untuk mengakselerasi upaya rehabilitasi dan rekonstruksi penangangan korban terdampak gempa di Kabupaten Cianjur.
Dalam waktu dekat ini, JQR juga akan meluncurkan program Berteduh (Pemberian Tempat Darurat Untuk Hunian). Program ini merupakan program penyediaan rumah hunian darurat untuk pengungsi di mana menurut data yang sudah dihimpum JQR sebanyak 114.683 jiwa mengungsi di 494 titik pengungsian yang tersebar di 16 kecamatan terdampak.
Nizar menambahkan pengungsi sebelumnya hidup di tenda-tenda yang tidak mendukung fasilitas dasar dan sanitiasi yang kurang layak. "Program BERTEDUH memastikan pengungsi dapat tinggal pada hunian yang sehat, dirancang dengan bagus dan fungsional," kata dia.