Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jamaah Asy-Syahadatain Indramayu Lebaran Hari Ini

Ilustrasi lokasi salat idulfitri di kabupaten bantul (pexels.com/@apyfz)

Indramayu, IDN Times- Jamaah Asy-Syahadatain di Kabupaten Indramayu merayakan Idul Fitri pada Minggu (30/3/2025). Sekitar 700 orang jamaah ini sudah melaksanakan Salat Ied di Masjid Nurul Huda, Desa Tinumpuk, Kecamatan Juntinyuat, Minggu pagi.

Pimpinan jamaah Asy-Syahadatain Desa Tinumpuk Habib Zaenal Abidin menjelaskan, kelompoknya memiliki metode tersendiri dalam menentukan puasa dan lebaran. Jamaah tersebut memiliki metode tersendiri yang diajarkan oleh guru mereka. 

"Ketika tahun Za seperti sekarang, awal Ramadan dimulai pada Sabtu Pahing. Kami menguranginya satu hari, sehingga puasa dimulai pada Jumat. Setelah 30 hari berpuasa, 1 Syawal jatuh pada hari Ahad (Minggu)," kata dia usai Salat Ied.

1. Tahun lalu, jamaah Asy-Syahadatain merayakan lebaran bersamaan

Ilustrasi lokasi salat idul fitri di kota jogja (pexels.com/id-id/@dibakar-roy-2432543/)

Perbedaan hari Raya Idul Fitri dengan pemerintah, kerap dialami jamaah ini. Namun, tidak berarti setiap tahun terjadi perbedaan.

Dijelaskan Habib Zaenal, pada tahun-tahun tertentu, mereka merayakan hari raya Idul Fitri bersamaan dengan yang ditetapkan pemerintah.

"Tahun lalu kami sama (dengan pemerintah), tapi tahun ini berbeda," jelas dia.

2. Pemerintah umumkan 1 Syawal 1446 pada 31 Maret 2025

Menteri Agama Nasaruddin Umar (tengah) saat mengumumkan Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Senin, 31 Maret. (IDN Times/M Ilman Nafian).

Penetapan 1 Syawal jamaah Asy-Syahadatain itu diketahui lebih awal dari pengumuman yang disampaikan pemerintah. Kepastian itu disampaikan langsung Menteri Agama (Menang) Nasaruddin Umar pada Sabtu (29/3/2025) malam.

"Sidang isbat secara bulat menetapkan 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025,” kata Menag dikutip dari Kemenag.go.id

Menurut menag, ada dua hal yang melatarbelakangi keputusan itu. Pertama, jelas dia, posisi hilal pada Sabtu masih di bawah ufuk dengan ketinggian berkisar minus 3 derajat 15,47 detik sampai minus 1 derajat 4,57 detik. 

"Dengan sudut elongasi berkisar 1 derajat 12,89 detik hingga 1 derajat 36,38 detik. Secara hisab, data hilal pada hari ini belum memenuhi kriteria visibilitas hilal MABIMS," kata Menag.

Dengan demikian, kata dia, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Syawal 1446 H, tidak ada yang memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Sebagaimana diketahui, MABIMS menyepakati kriteria baru yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.

3. Sejarah tarekat Asy-Syahadatain

Inin Nastain/ Jamaah Asy-Syahadatain Indramayu gelar Salat Ied

Sementara itu, dikutip dari jurnal Walisongo (https://journal.walisongo.ac.id/index.php/JISH/article/view/2932), Tarekat Asy-Syahadatain di Panguragan, Kabupaten Cirebon pada 1947 lalu. Tarekat ini disebut-sebut berkembang di Provinsi Jawa Tengah.

"Tarekat ini dideklarasikan oleh Habib Umar yang awalnya mendirikan kelompok pengajian syahadatain hingga nama ini diabadikan menjadi nama tarekat," demikian keterangan dalam artikel itu.

Penamaan syahadatain sendiri, lantaran tarekat itu mendalami makna kalimat Syahadat, sekaligus mewujudkannya dalam aktivitas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us