Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Grab dan Pemerintah Tukar Pandangan Soal Volatilitas Pasar Global

Grab dan Pemerintah Tukar Pandangan Soal Volatilitas Pasar Global (IDN Times/istimewa)
Grab dan Pemerintah Tukar Pandangan Soal Volatilitas Pasar Global (IDN Times/istimewa)

Bandung, IDN Times - Grab Indonesia baru saja menggelar acara tahunan Grab Business Forum dengan tema Beyond Bolder: Navigating Changes, Driving Growth, sebagai ruang dialog strategis yang mempertemukan pembuat kebijakan, pemimpin perusahaan, dan pemangku kepentingan dari berbagai sektor industri. Acara tersebut digelar untuk mengulas ketahanan bisnis dan membangun pertumbuhan jangka panjang.

Memasuki tahun keenam, acara Grab Business Forum 2025 berlangsung di Hotel Fairmont, Jakarta, dan dihadiri hampir 1.400 pengunjung dari lebih dari 800 perusahaan. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan pejabat dan tokoh negara.

Pada sesi diskusi panel, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo; CEO PT Paragon Technology and Innovation Salman Subakat; dan Director Network and Retail Funding PT Bank Negara Indonesia Rian Kaslan juga ikut berbagi pengalaman tentang kiat-kiat perusahaan dalam menghadapi perubahan yang begitu cepat di era digitalisasi. 

Menurut laporan World Economic Outlook 2025 dari IMF pada April 2025, pertumbuhan ekonomi global 2025 diproyeksikan melambat ke angka 2,8 persen dari proyeksi sebelumnya sebesar 3,3 persen, seiring eskalasi ketidakpastian kebijakan dan tensi geopolitik global.

Indonesia pun tidak luput dari dampaknya, meski ekonomi Indonesia tetap memperlihatkan ketahanan relatif dan tumbuh positif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2025 mencapai 4,87 persen.

1. Pemerintah dorong kolaborasi triple helix untuk pertumbuhan ekonomi

Grab dan Pemerintah Tukar Pandangan Soal Volatilitas Pasar Global (IDN Times/istimewa)
Grab dan Pemerintah Tukar Pandangan Soal Volatilitas Pasar Global (IDN Times/istimewa)

Deputi Bidang Pengembangan Iklim dan Penanaman Modal, Kementerian Investasi dan Hilirisasi Republik Indonesia, Riyatno, menyampaikan jika investasi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia terbesar kedua sebesar 29,15 persen pada tahun lalu.

Di tengah situasi yang penuh tantangan saat ini, ekonomi digital dan data center menjadi salah satu sektor industri prioritas yang berpotensi besar terhadap investasi.

Tahun ini, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD130 miliar atau 44 persen dari total proyeksi ekonomi digital di Asia Tenggara.

“Tentu ini potensi yang sangat besar. Karena itu kami mendorong kolaborasi triple helix yakni sinergi antara pemerintah, industri, dan juga akademisi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” tuturnya.

2. Tidak apa terjatuh, asal jatuh dengan selamat

Grab dan Pemerintah Tukar Pandangan Soal Volatilitas Pasar Global (IDN Times/istimewa)
Grab dan Pemerintah Tukar Pandangan Soal Volatilitas Pasar Global (IDN Times/istimewa)

Sementar itu Chatib Basri, Ekonom Senior sekaligus Mantan Menteri Keuangan Republik Indonesia periode 2013-2014 menyampaikan bahwa ketidakpastian adalah sesuatu yang tidak terhindarkan dalam perekonomian global saat ini.

Namun, mengambil analogi pembalap MotoGP Marc Marquez yang mampu bangkit meskipun jatuh 27 kali di musim yang sama, ketahanan  justru dibentuk dari kemampuan beradaptasi saat menghadapi risiko, bukan dari usaha menghindarinya.

“Keberanian dalam bisnis dan ekonomi bukan soal berani ambil risiko semata, tapi tentang bagaimana tetap berpijak dan responsif ketika masa depan tidak pasti. Dan itu hanya bisa dicapai jika kita terbiasa jatuh, namun jatuh dengan selamat,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki tingkat keterpaparan yang relatif lebih rendah terhadap tekanan eksternal dibandingkan banyak negara lain. Dengan rasio ekspor terhadap PDB yang lebih kecil, dan ketergantungan terhadap pasar AS yang hanya sekitar 2,5 persen dari PDB, Indonesia dinilai memiliki ruang yang lebih stabil untuk bertahan dan tetap tumbuh.

“Di tengah dunia yang sedang goyah, kadang yang kita butuhkan bukan negara yang sempurna, tapi negara yang lebih baik dari alternatif lainnya. Indonesia mungkin bukan yang paling gemilang, tapi justru karena dunia sedang dalam masalah, kita menjadi relatif lebih menarik,” katanya.

3. Pentingnya bereksperimen untuk kembangkan strategi baru

Grab dan Pemerintah Tukar Pandangan Soal Volatilitas Pasar Global (IDN Times/istimewa)
Grab dan Pemerintah Tukar Pandangan Soal Volatilitas Pasar Global (IDN Times/istimewa)

Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia menggaris-bawahi pentingnya keberanian untuk bereksperimen dan cermat dalam mengembangkan strategi baru. Menurutnya, di tengah pasar yang semakin dinamis, optimisme tetap menjadi relevan.

“Navigasi bisnis hari ini bukan soal menunggu kepastian, tapi bagaimana bertransformasi cepat lewat informasi data dan teknologi. Grab Business Forum kami hadirkan sebagai wadah untuk menciptakan ruang kolaborasi lintas sektor, menyusun strategi yang agile, dan membangun ekosistem bisnis yang tangguh dan tumbuh secara berkelanjutan,” ujar dua.

Adapun Roy Nugroho, Director of Grab For Business, Grab Indonesia menambahkan bahwa keberanian bereksperimen harus dibarengi dengan platform yang terpercaya untuk mendukung produktivitas, efisiensi, dan kontrol di perusahaan.

“Grab For Business dan rangkaian solusi B2B dari Grab seperti GrabAds dan GrabMaps berperan untuk menyederhanakan operasional sehari-hari, mulai dari pengelolaan mobilitas, logistik, pengiriman makanan, kebutuhan pokok harian, sampai ke pengendalian biaya yang didukung dengan insight berbasis data," kata Roy.

Kolaborasi dengan perusahaan untuk menghadirkan pengalaman pengguna yang lebih optimal, sangat dimungkinkan melalui solusi menyeluruh dari GrabAds.

“Dengan teknologi yang kami kembangkan serta adopsi AI, Grab membantu perusahaan meningkatkan kontrol, transparansi, dan kelincahan agar tetap kompetitif,” ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us