Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gaza Genjatan Senjata, Bantuan Kemanusiaan Harus Diperbanyak

warga Gaza yang mengungsi untuk menghindari serangan Israel (x.com/@UNRWA)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Israel dan Hamas berencana melakukan genjatan senjata di kawasan Gaza, Palestina. Presiden AS Joe Biden dan Presiden Terpilih Donald Trump terlibat dalam perundingan kesepakatan setelah setidaknya ada 2,3 juta penduduk Gaza harus mengungsi dan 46 ribu orang meninggal dunia.

Di tengah rencana gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari, berbagi lembaga kemanusian termasuk Rumah Zakat berencana menyalurkan bantuan ke Palestina.

Chief Program Officer Rumah Zakat, Murni Alit Baginda menuturkan, rencana ini merupakan hal yang harus disyukuri oleh semua pihak. Sebab, nantinya penyaluran bantuan diharap lebih mudah dan lebih besar dari sebelumnya kepada masyarakat Gaza.

"Ini artinya kita bisa mulai melakukan program distribusi bantuan untuk tahap pemulihan selain juga melanjutkan bantuan dasar,” kata Murni, Jumat (17/1/2025).

1. Targetkan galang dana sampai Rp50 miliar

IDN Times/Debbie Sutrisno

Menurutnya, dari data yang didapat kerusakan yang terjadi di Gaza membutuhkan waktu hingga 15 -20 tahun untuk rekonstruksi Gaza. PBB pun memprediksi dibutuhkan dana hingga Rp643 triliun untuk proses pembangunan kembali Gaza. Pada masa gencatan senjata, Rumah Zakat memiliki serangkaian program untuk mendukung proses pemulihan Gaza.

Program tersebut antara lain pembangunan hunian sementara, fasilitas ibadah, kesehatan, dan pendidikan sementara, serta bantuan ekonomi. Dengan banyaknya kebutuhan ini, Rumah Zakat menargetkan ada sumbangan mencapai Rp50 miliar hanya pada 2025.

“Pastinya dibutuhkan dukungan dari semua pihak untuk terwujudnya program-program di masa gencatan senjata. Sehingga kami terus membuka peluang kolaborasi dengan semua untuk membantu pemulihan Gaza. Kebutuhan dasar seperti makanan, air, obat-obatan, pakaian, dan logistik lainnya pun akan tetap disalurkan," ungkap Murni.

Pada awal tahun, lembaga kemanusiaan ini akan mengirimkan relawan kemanusiaan untuk mengawal pendistribusian baik dari mesir atau yordan serta bekerjasama dengan NGO lokal di Gaza, sudah memiliki rencana untuk mendistribusikan 20.000 paket hot meal, 500 paket pakaian keluarga, 400 paket food basket, 50 truk air bersih, 400 paket sayur, 400 paket roti, 200 paket nutrisi untuk bayi, 200 paket hygiene kit, 10 unit container shelter, dan 2 unit masjid darurat.

2. Mari tetap berisik di medsos dan boikot produk pendukung Israel

ilustrasi gaza (pexels.com/TIMO)

Di sisi lain, Rumah Zakat akan meneruskan gerakan #LoveForPalestine sebagai upaya untuk mendukung kemerdekaan dan perdamaian tercipta di Palestina. Ada empat ajakan yang disuarakan melalui gerakan #LoveForPalestine. Pertama, tetap berisik di media sosial dengan membagikan konten Palestina dengan menggunakan hashtag #LoveForPalestine dan #FreePalestine.

Kedua, melakukan boikot produk yang mendukung aksi genosida. Ketiga, ikut aksi damai sebagai dukungan menyuarakan kemerdekaan Palestina. Terakhir, mengirimkan bantuan semampunya untuk membantu masyarakat Palestina mulai dari masa tanggap darurat hingga rekonstruksi nanti.

"Kami dengan lembaga kemanusiaan lainnya berkomitmen untuk terus hadir dalam proses recovery dan rekonstruksi kembali Gaza, untuk itu mohon dukungannya dari berbagai pihak terutama masyarakat," ujar Chief Marketing Officer Rumah Zakat, Didi Sabir.

3. Gencatan senjata jadi jalan perdamaian

Ilustrasi korban pengepungan Beit Lahiya (Pixabay.com)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyambut baik kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Kemlu menilai, hal tersebut harus segera dilakukan secara menyeluruh untuk menghentikan bertambahnya korban jiwa di Gaza.

Hal tersebut dikutip dari unggahan X akun @Kemlu_RI Kamis (16/1/2025). Pada unggahan tersebut, Kemlu RI juga menyorot pentingnya pemulihan kehidupan masyarakat di Gaza lewat penyaluran bantuan kemanusiaan. Termasuk pemulihan peran UNRWA dan rekonstruksi Gaza.

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, juga mengunggah beberapa postingan di X terkait gencatan senjata di Gaza. Salah satunya harapan agar gencatan senjata ini bisa menjadi momentum perdamaian.

"Kita harapkan gencatan senjata ini bisa menjadi momentum mendorong perdamaian di Palestina. Saya tegaskan juga, perdamaian tersebut hanya dimungkinkan jika Palestina telah merdeka dan berdaulat sesuai dengan solusi dua negara yang telah disepakati masyarakat internasional," ujar Menlu Sugiono dalam unggahannya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
Debbie sutrisno
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us