Edukasi Thalassemia Digencarkan di Jabar demi Tekan Kasus Baru

Bandung, IDN Times - Provinsi Jawa Barat menjadi daerah dengan penyandang thalassemia terbanyak, berdasarkan data Yayasan Talasemia Indonesia (YTI), total ada sekitar lima ribu penyandang thalassemia di Jabar.
Ketua Perhimpunan Orang Tua Penyandang Thalassemia Indonesia (POPTI) Ruswandi mengatakan, untuk menekan angka pertumbuhan kasus, saat ini pemerintah tengah gencar melakukan program pengecekan thalassemia secara rutin, salah satunya kegiatan "Edukasi dan Deteksi Dini Thalassemia" di Balai Kota Bandung.
Kegiatan hasil kolaborasi antara Thalassemia Research Center STFI Bandung, Yayasan Thalassemia Indonesia (YTI), Perhimpunan Orang Tua Penyandang Thalassemia Indonesia (POPTI), serta Dinas Kesehatan Kota Bandung itu, dilakukan sebagai komitmen untuk bersama-sama mewujudkan visi zero thalasemi.
Lebih dari seribu peserta ikut serta terdiri dari aparatur sipil negara, mahasiswa, hingga siswa SMA dan SMK ikut melakukan screening dan diedukasi soal pentingnya pencegahan thalassemia melalui deteksi dini.
"Kami ingin melalui acara ini, masyarakat semakin paham bahwa thalassemia adalah penyakit genetik yang dapat dicegah jika kita melakukan deteksi dini,” ujar Ruswandi, Selasa (10/9/2024).
1. Ada lima ribu penyandang di Jabar

Ruswandi mengatakan, program pengecekan ini penting dilaksanakan secara rutin agar dapat terus berkembang dan berkelanjutan. Sebab, kata dia, di Jabar ada sekitar lima ribu penyandang thalassemia, dan dari jumlah tersebut, 1.391 di antaranya berada dari Kota Bandung.
"Thalassemia bukan penyakit menular, tapi penyakit genetik yang bisa dicegah melalui kesadaran dan edukasi. Kami berharap masyarakat bisa lebih paham dan mendukung upaya pencegahan ini," katanya.
2. Talasemia harus jadi perhatian bersama

Ketua STFI, Adang Firmansyah mengatakan, kegiatan deteksi dini dan edukasi tentang thalasemia ini harus menjadi perhatian semua pihak.
"Talasemia ini belum banyak yang terskrining, ini bisa jadi gunung es sebetulnya karena yang ketahuan baru sedikit. Bahkan orang banyak yang tidak tahu, penderitaan hanya 12-20 ribu tapi habiskan BPJS Rp600 miliar, satu orang bisa habiskan Rp400 juta untuk transfusi darah," ujar Adang.
Kegiatan screening thalasemia yang digelar STFI ini, kata dia, diharapkan dapat terus dilakukan di wilayah lain di Kota Bandung.
3. Dinkes ikut serta dalam pencegahan ini

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian dalam sambutannya, menyampaikan bahwa pencegahan thalassemia adalah prioritas penting bagi kesehatan masyarakat Bandung.
"Kami berkomitmen untuk terus memperluas program deteksi dini ini sehingga angka penderita thalassemia dapat ditekan, tidak hanya di Bandung tetapi di seluruh Indonesia," ujar Anhar.