Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Demo Mahasiswa Sukabumi: Chaos dengan Penyusup hingga Ditemui Dewan

Mahasiswa Sukabumi demonstrasi di Tugu Adipura (IDN Times/Siti Fatimah)
Mahasiswa Sukabumi demonstrasi di Tugu Adipura (IDN Times/Siti Fatimah)

Kota Sukabumi, IDN Times - Massa demonstrasi yang dilakukan oleh organisasi mahasiswa Cipayung Plus Sukabumi telah membubarkan diri. Mereka melakukan aksi hingga malam hari. Mereka membubarkan diri setelah ditemui oleh Wakil Ketua DPRD Jona Arizona dan Ketua KPU Kota Sukabumi Imam Sutrisno.

Diketahui, aksi mereka dimulai di depan gedung DPRD Kota Sukabumi dan berlanjut di bunderan Tugu Adipura. Selama proses demontrasi, massa beberapa kali terlibat aksi saling dorong hingga dipukul mundur oleh aparat kepolisian.

Para mahasiswa datang dengan membawa bendera organisasi masing-masing seperti HMI, PMII, Himasi, KAMMI, GMNI, IMM, Himas Persis dan Universitas Nusa Putra. Aksi demonstrasi ini terpecah belah di gerbang sebelah utara dan selatan. Kedua gerbang DPRD Kota Sukabumi pun berhasil dijebol oleh massa.

1. Sempat dipukul mundur aparat

Aparat saat memukul mundur massa di Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)
Aparat saat memukul mundur massa di Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)

Beberapa kali massa berusaha untuk masuk ke dalam gedung DPRD Kota Sukabumi. Di sisi lain, polisi memukul mundur massa agar keluar area DPRD Kota Sukabumi

"Hari ini kita turun ke jalan namun jangan sampai hari ini aksi kita ditunggangi atau diprovokasi oleh oknum-oknum," kata orator di atas mobil komando.

Dalam aksinya kali ini, mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Sukabumi mendesak DPR RI untuk mencabut hasil rapat pengambilan keputusan terkait RUU Pilkada dan membubarkan panitia kerja.

2. Terlibat adu jotos dengan kelompok terduga anarko

Massa terlibat adu jotos dengan terduga kelompok berbaju hitam (IDN Times/Siti Fatimah)
Massa terlibat adu jotos dengan terduga kelompok berbaju hitam (IDN Times/Siti Fatimah)

Saat perjalanan massa dari DPRD Kota Sukabumi menuju Tugu Adipura, mereka sempat terlibat adi jotos dengan terduga anarko. Peristiwa itu terjadi di Jalan R. E Martadinata, Kota Sukabumi.

"Jadi kalau misalkan anak-anak itu kubu bukan massa aksi kita, suit-suitan dan terkesan mencemooh bahwa katanya 'aksi itu sampai menang, tapi kok sudah bubar.' Mereka nggak ikut konsolidasi, kita nggak tahu mereka tiba-tiba ada," kata Ketua KAMMI Sukabumi Riki Achmad.

"Teman-teman organisasi kepemudaan (OKP) juga sempat kena pukul. OKP ngelihat massa aksi yang pakai baju hitam-hitam mau pukul pakai batu tapi sempat kita cegah," ucapnya.

3. Tuntut KPU segera tindaklanjuti putusan MK

Massa bertahan hingga malam di Tugu Adipura (IDN Times/Siti Fatimah)
Massa bertahan hingga malam di Tugu Adipura (IDN Times/Siti Fatimah)

Dalam aksinya itu, mahasiswa menuntut agar KPU segera menindaklanjuti putusan Mahkamah Konstitusi. Mereka juga mendesak DPR RI untuk mencabut hasil rapat pengambilan keputusan terkait RUU Pilkada dan membubarkan panitia kerja.

"Mendesak KPU RI untuk menindaklanjuti dan melaksanakan putusan MK nomor 60/PUU-XXII/2024, dan putusan MK nomor 70/PUU-XXII/2024 karena putusan ini bersifat final dan terikat. Mendesak BAWASLU untuk memastikan KPU melaksanakan putusan MK, dan jika tetap tidak dilaksanakan maka DKPP berdasarkan laporan atau pengaduan masyarakat harus memberikan sanksi tegas kepada para pihak," kata Koordinator Aksi, Aris Gunawan.

4. Polisi bantah sempat chaos dan bentrok

Massa bakar warer barrier di Tugu Adipura (IDN Times/Siti Fatimah)
Massa bakar warer barrier di Tugu Adipura (IDN Times/Siti Fatimah)

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rita Suwadi mengatakan, dalam pengawalan aksi kali ini pihaknya menerjunkan 541 anggota dari Brimob dan TNI. Dia mengklaim proses demonstrasi di Sukabumi berjalan kondusif dan membantah adanya chaos serta dugaan penyusup kelompok tertentu.

"(Bentrokan) itu kesalahfahaman saja dan sudah terkendali dengan tertib dan segera. (Dugaan penyusup) massa-nya kan gabungan. Nggak ada, nggak ada chaos-chaos. Nggak ada laporan," kata Rita.

"(Belum ada laporan ya?) iya karena memang semua berjalan dengan kondusif. Ada (pengawalan anggota polisi) dong, anggota kan tersebar. Dalam artian kalau terjadi bentrok, kemudian ada yang merasa dirugikan pasti ada laporan. Sampai sekrang tidak ada (laporan) karena semua berjalan dengan kondusif," tambah dia.

5. DPRD janji akan salurkan aspirasi mahasiswa

Bentrok mahasiswa dengan terduga penyusup di Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)
Bentrok mahasiswa dengan terduga penyusup di Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Fraksi Golkar Jona Arizona menemui para demonstran. Dia berjanji akan menyalurkan aspirasi mahasiswa kepada DPR RI.

"Kami DPRD tentu berkomitmen aspirasi yang mereka sampaikan akan kita teruskan dan akan kita tindaklanjuti ke DPR RI karena komitmen kami sampai dengan keterangan pimpinan bahwa Revisi UU Pilkada per hari kemarin menyampaikan karena rapat paripurna tidak kuorum tidak bisa dilanjutkan karena tuntutan dari adik-adik mahasiswa," kata Jona.

"Komisioner KPU juga datang di tengah-tengah mahasiswa berkomitmen. Dan kami pun DPRD apa yang menjadi tuntutan mahasiswa akan kita tindaklanjuti dan teruskan ke DPR RI," tutupnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Take Home Pay DPRD Provinsi Jabar Per Bulan Sampai Rp90 Juta

06 Sep 2025, 18:56 WIBNews