Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dedi Mulyadi Tetapkan Jabar Siaga Darurat Bencana Hingga April 2026

ilustrasi banjir (IDN Times/Nathan Manaloe)
ilustrasi banjir (IDN Times/Nathan Manaloe)
Intinya sih...
  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan status siaga darurat bencana untuk 27 kabupaten dan kota.
  • Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta kepala daerah segera mempersiapkan anggaran untuk penanganan bencana yang mungkin terjadi.
  • Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat telah melakukan rakor kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi dengan BPBD Kabupaten Kota se-Provinsi Jabar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan status kedaruratan bencana untuk 27 kabupaten dan kota. Para kepala daerah diminta mulai melakukan siaga kebencanaan baik longsor, banjir dan potensi lainnya yang berpotensi terjadi akhir tahun ini.

Status siaga ini dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, melalui Kepgub nomor 360/Kep.626-BPBD/2025. Surat ini sudah diedarkan kepada seluruh kabupaten dan kota di Jabar, dan mulai berlaku dari 15 September 2025-30 April 2026.

"Menetapkan, status siaga darurat bencana banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, serta tanah longsor di daerah provinsi Jawa Barat tahun 2025/2026 yang selanjutnya disebut status siaga darurat," kata Dedi dalam Kepgub tersebut, dikutip Senin (27/10/2025).

1. Minta kepala daerah sigap tangani bencana

Ilustrasi banjir (IDN Times/Esti Suryani)
Ilustrasi banjir (IDN Times/Esti Suryani)

Dedi juga meminta agar kepala daerah segera mempersiapkan semuanya termasuk anggaran untuk kebencanaan, jika nantinya terdapat masyarakat yang terdampak bencana dalam beberapa bulan mendatang.

"Pembiayaan yang diperlukan untuk penanganan status siaga darurat bencana bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat; dan/atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," katanya.

Berdasarkan data infografis kejadian bencana periode 1 Januari - 27 Oktober 2025, setidaknya sudah ada sebanyak 1.204 kejadian bencana yang terjadi di wilayah Jawa Barat.

Ada pun rinciannya, banjir sebanyak 215 kejadian bencana, tanah longsor sebanyak 343 kejadian bencana, cuaca ekstrem sebanyak 624 kejadian bencana, kekeringan enam kejadian bencana, kebakaran lahan 12 kejadian bencana, dan gempa bumi sebanyak lima kejadian bencana.

2. Rapat koordinasi sudah dilakukan dengan kabupaten dan kota

Ilustrasi banjir (IDN Times/Arief Rachman)
Ilustrasi banjir (IDN Times/Arief Rachman)

Menindaklanjuti Kepgub ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat juga sudah melaksanakan rakor bersama dengan BPBD Kabupaten Kota se-Provinsi Jabar.

"Kami sudah lakukan rakor kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi di bulan September (2025) dengan BPBD Kabupaten Kota se-Jawa Barat untuk ditindaklanjuti dengan kesiapan personel peralatan dan logistik menghadapi musim hujan tahun 2025-2026," kata Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jawa Barat Hadi Rahmat.

BPBD Jabar pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi dengan cara meningkatkan pengetahuan serta upaya mitigasi di lokasi tempat tinggalnya masing-masing.

"Diharapkan masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana yang ada di lingkungan terdekat, baik longsor, banjir dan angin kencang, dengan selalu memantau kondisi cuaca yang bisa sewaktu-waktu berubah menjadi hujan lebat bahkan cuaca ekstrim," tutur Hadi.

"Lakukan evakuasi mandiri ke titik kumpul yang aman bila situasi sudah mengancam, dan koordinasi dengan aparat kewilayahan setempat untuk terpenuhinya layanan darurat yang mendesak."

3. BMKG mengimbau agar kabupaten dan kota di Jabar mitigasi kebencanaan

ilustrasi bencana banjir
Ilustrasi banjir di Indonesia (unsplash.com/Misbahul Aulia)

Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang dalam waktu satu pekan ke depan.

"Saat ini sebagian besar Jawa Barat sudah memasuki musim hujan, kecuali sebagian kecil bagian utara masih dalam masa peralihan," ujar Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu, dalam keterangan resminya, Senin (27/10/2025).

BMKG Stasiun Geofisika Bandung mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan yang dapat berdampak terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

"Tetap waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat dalam durasi singkat dan skala lokal yang dapat disertai petir dan angin kencang antara siang, sore atau malam hari yang dapat berdampak genangan, banjir dan tanah longsor," kata Teguh.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

'Mencuri di Tanah Sendiri' Viral di Sukabumi, Begini Duduk Perkaranya

27 Okt 2025, 13:03 WIBNews