Digitalisasi Proyek Konstruksi, Cara Baru Genesis Warehouse Agar Efisi

- Tantangan proyek besar butuh solusi digital
- Genesis Warehouse mengalami kesulitan dalam mengelola data proyek yang tersebar, berdampak pada lambatnya pengambilan keputusan di lapangan.
- Proses panjang meningkatkan risiko kehilangan data historis dan keterlambatan kecil dapat berdampak besar pada keseluruhan jadwal konstruksi.
- KANNA pusat koordinasi dan kolaborasi proyek
- KANNA menyatukan seluruh proses kerja ke dalam satu sistem digital, memungkinkan engineer untuk langsung memperbarui laporan, mengunggah foto, dan berkoordinasi tanpa harus berpindah perangkat.
Bandung, IDN Times - Transformasi digital kini menjadi fondasi penting dalam industri konstruksi modern. Bukan sekadar mengikuti tren, digitalisasi itu dinilai dapat menjawab kebutuhan akan ketepatan, efisiensi, dan transparansi di lapangan.
Genesis Warehouse menjadi salah satu perusahaan yang membuktikan hal tersebut melalui penerapan sistem manajemen proyek digital. Bagi pengembang gudang berskala nasional ini, setiap proyek bukan hanya soal beton dan baja, tapi juga tentang koordinasi lintas tim yang melibatkan banyak pihak di berbagai lokasi.
Dari Kelapa Gading (Jakarta), Cikarang (Jawa Barat) hingga Manado, Genesis Warehouse dituntut menjaga kecepatan sekaligus akurasi dalam setiap tahapan pekerjaan.
Sebelum beralih ke sistem digital, proses koordinasi sering terhambat oleh metode manual, seperti laporan yang dikirim lewat email, dokumen revisi tersebar, dan foto lapangan harus diunggah satu per satu. Alhasil, risiko kehilangan data atau miskomunikasi menjadi tantangan besar di tengah mobilitas proyek yang tinggi.
Melihat kebutuhan tersebut, Genesis Warehouse akhirnya mengadopsi KANNA, sebuah platform manajemen proyek berbasis cloud asal Jepang yang menghadirkan solusi terintegrasi untuk industri konstruksi di Indonesia.
1. Tantangan proyek besar yang butuh solusi digital

Sebelum menggunakan KANNA, tim Genesis Warehouse menghadapi kesulitan dalam mengelola data proyek yang tersebar. Setiap update harus dikirim manual, sehingga berdampak pada lambatnya pengambilan keputusan di lapangan.
“Engineer dan supervisor di lapangan dulu harus foto dulu, masukkan data ke laptop, baru kirim email. Kalau ada revisi desain atau laporan tambahan, sering kali datanya tercecer,” kata Winda, perwakilan dari tim Genesis Warehouse, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Minggu (25/10/2025).
Proses panjang ini bukan hanya menyita waktu, tapi juga meningkatkan risiko kehilangan data historis. Dalam skala proyek yang mencakup ribuan meter persegi lahan industri, keterlambatan kecil dapat berdampak besar pada keseluruhan jadwal konstruksi.
2. KANNA jadi pusat koordinasi dan kolaborasi proyek

KANNA hadir sebagai solusi yang menyatukan seluruh proses kerja ke dalam satu sistem digital. Melalui aplikasi yang dapat diakses lewat ponsel, para engineer kini bisa langsung memperbarui laporan, mengunggah foto, dan berkoordinasi tanpa harus berpindah perangkat.
“Cukup bawa handphone, engineer bisa langsung kirim data dan update ke cloud KANNA. Semua tersimpan rapi, dan memori handphone tidak penuh,” ujar Winda.
Ivindra Pane, Vice President of Engineering Genesis Warehouse, menyebutkan bahwa perubahan paling terasa adalah efisiensi koordinasi.
“KANNA membuat kami memiliki satu platform untuk sentralisasi data dari berbagai pihak dengan jelas sumbernya dari mana. Kami bisa update secara reguler, membuat laporan, dan bertukar informasi secara rapi,” tutur Ivindra.
3. Dampak nyata transformasi digital di lapangan

Dengan fitur seperti Gantt Chart, KANNA memungkinkan pemantauan progres pekerjaan secara real-time. Tim bisa melihat apakah setiap item berjalan sesuai jadwal atau perlu penyesuaian.
Fitur ini sangat membantu terutama pada proyek jangka panjang Genesis Warehouse yang rata-rata berlangsung hingga 18 bulan. Menurut Ivindra, KANNA juga ideal digunakan oleh project owner yang berkoordinasi dengan banyak vendor dan subkontraktor.
“Kami sangat terbantu untuk mengetahui sejauh mana progress tiap vendor dan nilai pekerjaan yang sudah dicapai. Kebutuhan kami untuk memonitor proyek sudah sangat terpenuhi,” katanya.
Transformasi ini membuat proses manajemen proyek yang semula kompleks menjadi lebih sederhana dan transparan. Tak hanya membantu efisiensi kerja, tetapi juga meningkatkan akurasi data yang mendukung pengambilan keputusan strategis perusahaan.
















