3 Kelas SDN Gunungbatu Tak Beratap, Pemkab Absen Bantuan Selama 3 Abad

- Bantuan datang dari CSR Jakarta, tapi belum maksimal
- Pemerintah absen bantuan rehabilitasi selama 30 tahun
- Respons Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi akan mengevaluasi anggaran perubahan untuk SDN Gunungbatu
Sukabumi, IDN Times - Kondisi tiga ruang kelas di SDN Gunungbatu, Desa dan Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, memprihatinkan. Bangunannya tak lagi beratap, hanya tersisa dinding kusam tanpa meja dan kursi belajar.
Kepala Sekolah SDN Gunungbatu, Ami Kusmaeni, mengatakan sekolah tersebut sudah puluhan tahun tak tersentuh rehabilitasi.
"Iya sudah hampir 30 tahun sekolah ini berdiri dan belum pernah mendapatkan bantuan pembangunan," kata Ami kepada IDN Times, Minggu (26/10/2025).
1. Bantuan datang tapi belum maksimal

Setelah hampir tiga dekade menunggu, akhirnya bantuan datang dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang berasal dari lembaga filantropi Jakarta.
"Alhamdulillah, dana CSR sudah masuk dan kami mulai memperbaiki beberapa bagian sekolah. Tapi bantuannya belum maksimal, jadi kami masih berharap ada dukungan lanjutan agar semua fasilitas bisa diperbaiki total," ujarnya.
2. Pemerintah absen bantuan

Ami menyebut rencana perbaikan sebenarnya sudah masuk program Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi. Namun, anggaran itu akhirnya dialihkan ke wilayah selatan untuk penanganan dampak bencana.
"Kami sudah ajukan proposal dan rincian kebutuhan dana, tapi belum cair juga. Katanya masih menunggu anggaran perubahan, mungkin karena prioritasnya digeser ke wilayah lain," ucapnya.
Dana CSR yang sudah turun, lanjut Ami, hanya cukup untuk membangun dua ruang kelas. Pihak sekolah kini juga tengah mengajukan bantuan mebeler ke anggota dewan agar fasilitas belajar bisa terpenuhi.
"Kami berharap dukungan dari CSR ini bisa berkelanjutan. Semoga semakin banyak pihak swasta dan lembaga lain ikut peduli pada peningkatan kualitas pendidikan," katanya.
3. Respons Disdik Kab Sukabumi

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Deden Supena, memastikan pihaknya akan mengevaluasi kembali anggaran perubahan yang sebelumnya direncanakan untuk SDN Gunungbatu.
"Nanti kita cek dulu anggaran perubahannya, apakah masih tersedia atau tidak. Prinsipnya, setiap dana harus digunakan secara tepat sasaran dan tidak tumpang tindih dengan sumber pendanaan lain," katanya Deden.
Ia menjelaskan, anggaran perubahan untuk SDN Gunungbatu memang sempat dibatalkan karena dialihkan untuk sekolah lain yang kondisinya juga mendesak.
"Masih banyak sekolah di Sukabumi yang butuh bantuan. Kalau SDN Gunungbatu sudah dapat CSR, pemerintah bisa arahkan dana ke sekolah lain supaya pemerataannya tercapai," ujarnya.
"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan. Peran kolaboratif antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat sangat penting agar anak-anak bisa belajar di tempat yang aman dan layak," tutupnya.

















