Banjir Kabupaten Bandung, 3 Rumah Rusak Berat 19 Jiwa Mengungsi

Bandung, IDN Times - Banjir dan tanah longsor di Kabupaten Bandung terjadi di sejumlah titik, Kamis (21/11/2024) malam. Bencana ini dikarenakan hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan debit air Sungai Citalugtug dan Cisunggalah meningkat dan membuat tanggul jebol.
Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat menuturkan, beberapa titik yang alami bencana yaitu Desa Bojongsoang, Desa Bojongsari, Desa Tegaluar, Desa Dayeuhkolot, Desa Citereup, Desa Banjaran Wetan, Desa Sukamantri, Desa panyadap, dan Desa Sukapura yang ada di 8 kecamatan.
"Tim dari BPBD Jabar sudah berada titik terdampak banjir dan longsor , untuk mengevakuasi warga yang terdampak dan melakukan pengiriman logistik Kami harap musibah banjir dan longsor ini semoga cepat surut dan warga yang terdampak bisa segera beraktifitas normal kembali," ujar Hadi melalui siaran pers, Jumat (22/11/2024).
Dari data BPBD Jabar, akibat bencana semalam setidaknya ada tiga rumah alami rusak berat. Selain itu 19 jiwa dari 9 kepala keluarga (KK) harus mengungsi lebih dulu hingga banjir surut.
"Pengungsi sekarang ada yang berada di gedung shelter Dayeuhkolot untuk mengungsi," kata Hadi.
Tak hanya di Kabupaten Bandung, banjir juga terjadi di sejumlah daerah di Jabar salah satunya di Kabupaten Bekasi. BPBD mencatat tujuh dari total 23 kecamatan di wilayah itu dilanda banjir dengan penyebab bervariatif.
"Antara lain hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari terakhir, kemudian luapan air sungai serta rob atau pasang air laut," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Muchlis.
Tujuh wilayah terdampak banjir yaitu Kecamatan Muaragembong, Tarumajaya, Babelan, Tambun Utara, Sukatani, Cikarang Pusat, dan Kecamatan Serang Baru.
Dia merinci lima desa se-Kecamatan Muaragembong dilanda banjir rob yakni Desa Pantai Sederhana, Pantai Mekar, Pantai Bakti, Pantai Bahagia dan Pantai Harapan Jaya. Banjir rob juga melanda Kampung Sembilangan di Desa Samudrajaya, Kecamatan Tarumajaya, serta Desa Huripjaya di Kecamatan Babelan.
Di Kecamatan Sukatani, banjir merendam empat titik di tiga desa yakni Kampung Jagawana Desa Sukarukun, Kampung Kobak Baya dan Serengseng di Desa Sukadarma, serta Kampung Gandu di Desa Sukamulya.
"Sama halnya dengan penyebab banjir di Desa Jayasampurna, Kecamatan Serangbaru yakni Kali Cikarang meluap," katanya.
Sejumlah pemukiman warga di Desa Satriamekar, Karang Satria dan Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, turut tergenang banjir akibat luapan Kali Bekasi.
Sedangkan di Kecamatan Cikarang Pusat, kata dia, banjir yang melanda Kampung Parung Lesang di Desa Pasirranji yang dipicu luapan Kali Cibeet. Namun saat ini sudah berangsur surut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bekasi Dodi Supriyadi mengatakan telah menerjunkan personel Unit Reaksi Cepat (URC) untuk melakukan asesmen, sekaligus mengirim logistik untuk membantu warga terdampak banjir.
"Di Desa Sukarukun, Kecamatan Sukatani, kami juga telah mendirikan tenda darurat," katanya.
Dia mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai dan berdekatan dengan dataran tinggi untuk meningkatkan kewaspadaan karena pada lokasi tersebut rawan terjadi banjir serta tanah longsor pada musim hujan ini.