Banjir Bandang-Longsor Terjang Sukabumi, Ribuan Warga Ngungsi

- Ribuan warga mengungsi di SDN 1 Cisolok
- Longsor terjadi di dua kecamatan
- Potensi bencana susulan masih mengintai
Sukabumi, IDN Times - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi pada Senin (27/10/2025) sore memicu banjir bandang dan longsor di sejumlah kecamatan. Berdasarkan laporan sementara BPBD Kabupaten Sukabumi, sedikitnya 514 kepala keluarga atau sekitar 1.538 jiwa terdampak dan terpaksa mengungsi ke lokasi aman.
Peristiwa itu terjadi hampir bersamaan sekitar pukul 16.40 WIB di wilayah Kecamatan Cisolok, Cikakak, dan Sukabumi. Air bah menerjang pemukiman warga di beberapa kampung seperti Tugu Cikahuripan, Marinjung, Cigoler, Cikondang, dan Cikelat, sedangkan longsor melanda Pamokoan, Cikondang, dan Panjalu.
1. Ribuan warga mengungsi di SDN 1 Cisolok

Kecamatan Cisolok menjadi daerah paling terdampak. Di Kampung Tugu Cikahuripan, sebanyak 500 KK atau 1.500 jiwa dievakuasi ke SDN 1 Cisolok dan posko darurat di Lapangan Eks Sinar Ciomas. Sementara 14 KK atau 38 jiwa lainnya mengungsi di rumah tetangga dan kerabat.
Manager Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, mengatakan tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Dinas Sosial, PMI, dan Dinas Kesehatan telah diterjunkan ke lapangan usai laporan bencana diterima.
"Kami telah mendirikan posko tanggap darurat dan dapur umum di Kecamatan Cisolok untuk melayani kebutuhan dasar warga, termasuk logistik makanan, air bersih, dan perlengkapan tidur," kata Daeng saat dikonfirmasi, Selasa (28/10/2025).
2. Longsor terjadi di dua kecamatan

Selain banjir bandang, longsor dilaporkan terjadi di Kampung Pamokoan, Desa Sukarame serta di Kampung Panjalu, Desa Parungseah, Kecamatan Sukabumi. Di Kecamatan Cikakak, material tanah menimpa tiga rumah warga di Kampung Cengkuk, Desa Margalaksana. Salah satu rumah milik warga bernama Dayat dilaporkan mengalami rusak berat.
"Sementara itu, longsor di Kampung Panjalu, Desa Parungseah, Kecamatan Sukabumi mengakibatkan jalan desa longsor akibat tergerus air," ujarnya.
Meski kerusakan cukup parah, BPBD memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor ini. Tim masih melakukan pendataan di lapangan untuk memastikan kondisi warga dan menghitung kerugian.
3. Potensi bencana susulan masih mengintai

Daeng menyebut, tim BPBD masih melakukan assessment terhadap kerusakan permukiman, saluran irigasi, dan fasilitas umum lainnya. Ia juga mengingatkan, agar warga tetap waspada terkait potensi bencana susulan.
"Kondisi cuaca di wilayah selatan Sukabumi masih tidak stabil. Kami imbau masyarakat tetap siaga terhadap potensi bencana susulan seperti longsor dan banjir," ungkapnya.
Selain kebutuhan tenda dan makanan, BPBD juga melaporkan kekurangan logistik dasar seperti genset, pompa air, alat kebersihan, selimut, dan obat-obatan. Bantuan lanjutan dari pemerintah daerah dan relawan kini dalam proses distribusi.
Hingga saat ini, sebagian besar warga masih bertahan di pengungsian. Pemerintah daerah bersama BPBD berupaya mempercepat pemulihan awal pascabencana serta memastikan kebutuhan pengungsi terpenuhi.
"Kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait agar penanganan berjalan cepat dan tepat," kata Daeng.


















