Mensos Targetkan Murid Sekolah Rakyat Mencapai 40 Ribu di 2026

- Program Sekolah Rakyat Kemensos sudah mencapai 166 unit di beberapa daerah Indonesia, dengan 16 ribu murid dan target 40 ribu murid pada tahun 2026.
- Kemensos merencanakan penambahan 100 unit sekolah setiap tahunnya, dengan rencana pembangunan di 604 titik pada tahun 2025 dan penambahan lagi pada tahun 2026.
- Kemungkinan Sekolah Rakyat dilakukan tanpa sistem asrama, murid berasal dari DTSN desil 1 atau kategori miskin, serta sebanyak 166 ASN akan dilantik menjadi Kepala Sekolah Rakyat.
Bandung, IDN Times - Program Sekolah Rakyat yang dijalankan Kementerian Sosial (Kemensos) sudah mencapai 166 unit tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Dari jumlah tersebut ada 16 ribu murid, dan ditargetkan bisa mencapai hingga 40 murid di 2026.
"Target 40 ribu, jadi nanti di tahun ini kan 16 ribu, hampir 16 ribu di tahun ini, tahun depan InsyaAllah ada tambahan 40 ribu siswa, jadi sudah 46 ribu siswa. Tahun 2027 itu InsyaAllah sudah mencapai 100 ribu siswa," kata Menteri Sosial, Saifullah Yusuf di Bandung, Senin (27/10/2025).
1. Sekolah Rakyat akan ditambah 100 Unit per tahun

Selain itu, pria yang akrab dengan panggilan Gus Ipul ini mengatakan, nantinya jumlah Sekolah Rakyat juga akan turut bertambah pada tahun 2026. Kemensos juga merencanakan ada penambahan mencapai 100 unit sekolah setiap tahunnya.
"Kami tambah lagi, untuk tahun yang permanen ini kan sudah kita tambah ya, atas saran presiden akan di bangun di 604 titik di 2025 ini dan selesai di 2026. Setelah itu di 2026 bertambah 100 lagi, jadi setiap tahun 100 sekolah permanen," katanya.
2. Buka peluang sistem pembelajaran di luar asrama

Lebih lanjut, Gus Ipul turut merespon mengenai kemungkinan Sekolah Rakyat dilakukan dengan tidak menggunakan sistem asrama. Menurutnya, hal itu bisa saja nantinya dilakukan, hanya saja saat ini masih menyesuaikan dengan penerima program ini.
Adapun murid Sekolah Rakyat ini diambil dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSN) di desil 1 atau masuk kategori miskin, dan miskin ekstrem.
"Ya nanti kedepan memungkinkan, sangat memungkinkan itu, tidak mampu atau disebut dalam statistik itu istilahnya mereka yang berada di desil 1, desil 2 jadi ini paling bawah," katanya.
3. Sebanyak 166 kepala Sekolah Rakyat siap dilantik

Di sisi lain, saat ini sudah ada sebanyak 166 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) akan segera dilantik untuk menjadi Kepala Sekolah Rakyat di sejumlah daerah. Gus Ipul memastikan, mereka telah menempuh proses seleksi dan juga berdasarkan usulan dari masing kepala daerah.
"Seleksinya itu berbasis usulan dari kepala daerah, apakah itu bupati wali kota atau gubernur. Mereka telah memiliki kapasitas kemampuan untuk bisa memimpin di sekolah rakyat apakah itu guru, tenaga kependidikan yang lain," katanya.
"Mereka juga punya kompetensi yang cukup untuk bisa mengelola sekolah rakyat ini dengan baik," ucap Gus Ipul.


















