Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Awas! Ini 10 Lokasi Rawan Macet di Pantura Cirebon Saat Mudik Lebaran

Jalur Pantura Cirebon

Cirebon, IDN Times - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon telah mengidentifikasi sepuluh titik yang berpotensi menimbulkan kemacetan selama arus mudik Lebaran 2025.

Sebagian besar titik tersebut berada di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa, yang merupakan salah satu jalur utama bagi pemudik.

Menurut Kepala Dishub Kabupaten Cirebon, Hilman Firmansyah, pemetaan ini bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan kendala lalu lintas yang dapat menghambat perjalanan masyarakat.

“Kami telah melakukan pemetaan di sepanjang jalur Pantura Cirebon dan menemukan sepuluh lokasi yang sering mengalami kemacetan, terutama saat arus mudik Lebaran,” ujar Hilman, Sabtu (22/3/2025).

1. Daftar sepuluh titik rawan kemacetan

ilustrasi kemacetan (pexels.com/Denniz Futalan)

Berdasarkan hasil pemetaan Dishub, berikut adalah sepuluh titik yang sering mengalami kepadatan lalu lintas selama periode mudik Lebaran

1. Pasar Tegalgubug

Pasar ini merupakan pusat perdagangan pakaian dan tekstil yang selalu ramai dikunjungi, terutama pada hari-hari tertentu. Aktivitas jual beli yang tinggi menyebabkan arus kendaraan tersendat, terutama saat banyak pedagang dan pembeli beraktivitas di sekitar jalan.

2. Tegalkarang

Lokasi ini menjadi jalur penghubung antara beberapa kecamatan, sehingga mobilitas kendaraan cukup tinggi, terutama saat jam-jam sibuk. Kepadatan lalu lintas sering terjadi karena banyaknya kendaraan yang melintas dari berbagai arah.

3. Pasar Pasalaran

Pasar ini merupakan pusat perdagangan hasil bumi dan kebutuhan pokok juga sering mengalami kemacetan akibat aktivitas bongkar muat barang serta banyaknya kendaraan yang parkir sembarangan.

4. Pasar Kue Plered

Titik ini merupakan salah satu destinasi kuliner yang populer di Cirebon, terutama menjelang Lebaran. Lonjakan jumlah pengunjung yang ingin membeli aneka kue khas Lebaran sering kali membuat arus lalu lintas terganggu

5. Wisata Kuliner Tengah Tani

Wisata yang juga dikenal dengan berbagai kuliner khas Cirebon yang menarik banyak wisatawan. Akibatnya, volume kendaraan meningkat, terutama saat akhir pekan dan menjelang Lebaran, sehingga menyebabkan kemacetan di sekitarnya.

6. Simpang Kedawung

Persimpangan jalan ini memiliki peran penting karena menghubungkan jalur Pantura dengan akses menuju pusat Kota Cirebon. Karena posisinya yang strategis, banyak kendaraan  melintas di sini, sehingga sering terjadi kepadatan lalu lintas.

7. Pertigaan Ciperna

Persimpangan ini menjadi penghubung ke beberapa destinasi wisata dan kawasan perkotaan, sehingga arus kendaraan cukup tinggi. Kemacetan di pertigaan ini sering terjadi karena kendaraan yang keluar-masuk dari berbagai arah.

8. Interchange Kanci

Titik inj merupakan simpang susun yang menjadi titik penting dalam distribusi arus lalu lintas antara jalur tol dan jalur arteri. Banyaknya kendaraan yang berpindah jalur di area ini sering menyebabkan perlambatan lalu lintas.

9. Pasar Gebang

Pasar ini menjadi salah satu pasar tradisional di Cirebon juga berdampak pada kelancaran arus kendaraan di sekitarnya. Kepadatan lalu lintas di kawasan ini sering terjadi karena banyaknya kendaraan yang parkir di bahu jalan.

10. Pertigaan Losari

Persimpangan jalan yang terletak di perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah menjadi gerbang utama bagi kendaraan lintas provinsi.

Volume kendaraan yang tinggi, terutama saat puncak arus mudik, sering mengakibatkan kemacetan panjang.

2. Upaya pemerintah mengatasi kemacetan

ilustrasi kemacetan lalu lintas (pexels.com/luigi alvarez)

Hilman menjelaskan, pemetaan titik rawan kemacetan ini dilakukan berdasarkan hasil pemantauan serta laporan dari masyarakat.

“Kami menerima banyak masukan mengenai lokasi-lokasi yang sering mengalami kemacetan dan berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan. Oleh karena itu, kami melakukan analisis untuk menentukan solusi yang tepat,” ujarnya.

Salah satu langkah yang telah dilakukan Dishub adalah perbaikan Penerangan Jalan Umum (PJU) di sepanjang jalur Pantura. Berdasarkan data yang dimiliki Dishub, terdapat sekitar 240 titik PJU yang mengalami kerusakan.

Saat ini, perbaikan sedang berlangsung untuk memastikan jalan tetap terang dan aman bagi pengendara.

Selain itu, Dishub juga bekerja sama dengan berbagai instansi terkait guna memperbaiki kondisi jalan yang berlubang. Perbaikan ini penting karena jalan yang rusak dapat menyebabkan kecelakaan serta memperlambat arus lalu lintas.

“Kami juga sedang melakukan evaluasi terhadap para kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek perbaikan jalan. Jika ditemukan proyek yang tidak diselesaikan dengan baik dan meninggalkan kondisi jalan yang buruk, kami akan mengambil tindakan tegas karena ini menyangkut keselamatan pengguna jalan,” katanya.

3. Imbauan kepada pengguna jalan

ilustrasi kemacetan lalu lintas (pexels.com/Lynx Everhart)

Hilman juga mengingatkan masyarakat agar lebih disiplin dalam berlalu lintas. Ia menekankan selain perbaikan infrastruktur, kepatuhan pengguna jalan dalam mengikuti aturan lalu lintas memiliki peran besar dalam mencegah kemacetan dan kecelakaan.

“Kami mengimbau kepada seluruh pengendara untuk selalu menaati rambu-rambu lalu lintas, memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan baik sebelum bepergian, serta meningkatkan kewaspadaan, terutama saat melintasi titik-titik yang telah kami identifikasi sebagai rawan kemacetan atau kecelakaan,” ujarnya.

Menurutnya, keselamatan di jalan raya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh pengguna jalan. Oleh karena itu, setiap orang harus memiliki kesadaran untuk berkendara dengan aman dan bertanggung jawab.

Selain itu, para pemudik yang melintas di jalur Pantura, disarankan untuk mengatur waktu perjalanan agar tidak terjebak di titik-titik rawan kemacetan, terutama saat puncak arus mudik.

Penggunaan aplikasi peta digital juga dapat membantu pengendara menemukan rute alternatif guna menghindari kepadatan lalu lintas.

“Kami berharap masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam menjaga ketertiban lalu lintas. Dengan adanya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, kita dapat menciptakan perjalanan yang lebih aman dan lancar selama musim mudik Lebaran ini,” tutur Hilman.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us